Presiden kedelapan Iran, Ebrahim Raisi, dipastikan meninggal setelah sebuah helikopter yang membawanya dan rombongan jatuh di wilayah Varzaqan di Provinsi Azarbaijan Timur, barat laut negara tersebut.
Jakarta (Indonesia Window) – Presiden kedelapan Iran, Ebrahim Raisi, dipastikan meninggal setelah sebuah helikopter yang membawanya dan rombongan jatuh di wilayah Varzaqan di Provinsi Azarbaijan Timur, barat laut negara tersebut, menurut Kantor Berita IRNA.
Helikopter yang ditumpangi Presiden Iran tersebut, bersama dua helikopter lainnya, sedang dalam perjalanan ke Kota Tabriz pada Ahad (19/5), setelah Raisi meresmikan Bendungan Qiz Qalasi yag terletak di wilayah perbatasan Iran dan Republik Azerbaijan pada hari sebelumnya.
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, Gubernur Provinsi Azarbaijan Timur Malek Rahmati, dan Mehdi Mousavi, kepala tim pengawal Raisi juga berada di dalam pesawat yang jatuh tersebut. Mohammad Ali Al-e-Hashem, perwakilan Pemimpin Tertinggi di provinsi tersebut juga menemani mereka.
Pejabat lokal yang hadir di lokasi kecelakaan telah mengonfirmasi kematian Raisi dan tim pendampingnya.
Ebrahim Raisi yang berusia 63, lahir di kota Masyhad. Sebelum terpilih sebagai presiden pada 2021, dia menjabat sebagai ketua kehakiman, jaksa penuntut umum, dan wakil ketua Majelis Ahli. Raisi juga pernah menjadi anggota Dewan Kemanfaatan.
Pada bulan September 2023, dalam rangka Pekan Pemerintahan di Iran, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei memuji kinerja pemerintahan Raisi di berbagai sektor termasuk ekonomi dan kebijakan luar negeri.
Laporan: Redaksi