Jakarta (Indonesia Window) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melantunkan ayat suci Al-Quran sesaat sebelum sholat Jumat (24/7) digelar untuk pertama kali di Hagia Sophia yang kini kembali menjadi masjid setelah 86 tahun.
Presiden Erdogan melantunkan Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Baqarah di dalam Hagia Sophia yang dulunya merupakan museum, menurut laporan Kantor Berita Anadolu.
Sholat Jumat bersejarah tersebut diikuti oleh ribuan orang di dalam dan di luar masjid yang terletak di Kota Istanbul itu.
Setelah lantunan Al-Quran, empat muazin dari empat menara masjid mengumandangkan adzan, atau panggilan untuk shalat, untuk memulai sholat Jumat.
Sebelumnya, Hagia Sophia merupakan gereja selama 916 tahun hingga pembebasan Konstantinopel (kini Istanbul) oleh Muhammad Al-Fatih pada 1453.
Sejak itu, penguasa Muslim menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid tanpa mengubah struktur bangunan, termasuk sejumlah mozaik dan gambar bercorak Kristen pada tembok dan langit-langit bangunan tersebut yang hanya ditutup dengan pelapis hingga kini.
Lebih dari empat abad setelah itu, presiden pertama Republik Turki Ataturk mengubah Hagia Sophia menjadi museum yang menarik berbagai pemeluk agama di dunia.
Pada tahun 1985, Hagia Sophia masuk ke Daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO).
Erdogan dan para pemimpin Turki lainnya telah lama mengusulkan perubahan kembali Hagia Sophia sebagai masjid.
Pada 10 Juli 2020, pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, sehingga membuka jalan untuk memfungsikannya sebagai masjid.
Di era baru Hagia Sophia, Direktorat Urusan Agama Turki mengawasi layanan keagamaan di masjid, sementara Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengawasi pekerjaan restorasi dan konservasi.
Meski kembali menjadi masjid Hagia Sophia tetap terbuka untuk wisatawan domestik dan asing dari berbagai latar belakang agama.
Laporan: Redaksi