Banner

Sektor energi baru China tumbuh pesat untuk capai karbon ganda

Foto dari udara yang diabadikan pada 29 Mei 2022 ini menunjukkan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) apung laut dalam “Fuyao” sedang ditarik dari Maoming ke wilayah laut Luodousha, Provinsi Guangdong, China selatan. (Xinhua/Liu Dawei)

Kapasitas PLTB dan PLTS China yang baru dipasang setahun penuh diperkirakan akan menembus 100 juta kilowatt.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Seiring dengan percepatan pembangunan basis pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala besar, sektor energi baru China diperkirakan memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar pada tahun ini di tengah upaya negara tersebut mencapai tujuan ‘karbon ganda’.

Di Urumqi, ibu kota Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, pembangunan basis PLTB dan PLTS oleh China Huadian Corporation dengan total kapasitas terpasang 1 juta kilowatt berjalan dengan lancar.

Menjadi salah satu PLTB dan PLTS skala besar pertama yang diberi lampu hijau oleh pemerintah, proyek tersebut diharapkan dapat menghasilkan 2,5 miliar kilowatt-jam listrik hijau sembari menghemat konsumsi 830.000 ton batu bara standar dan mengurangi emisi karbon sebesar 2,1 juta ton setelah rampung.

Banner

Semua proyek sejenis pada batch pertama sejauh ini telah dimulai pembangunannya. Daftar batch kedua, yang mencakup sejumlah basis yang akan dibangun di Mongolia Dalam, Ningxia, Xinjiang, Qinghai, dan Gansu, telah dirilis.

Para pakar percaya bahwa upaya mendorong basis energi baru akan secara signifikan memacu pengembangan industri energi baru.

Pada paruh pertama (H1) 2022, kapasitas terpasang PLTB dan PLTS China meningkat masing-masing 12,94 juta kilowatt dan 30,88 juta kilowatt, mencakup 18,7 persen dan 44,7 persen dari total kapasitas baru, menurut data dari Administrasi Energi Nasional China.

Didorong oleh tujuan ‘karbon ganda’ negara itu, sektor energi baru menjadi salah satu dari sedikit industri yang memiliki tingkat pemanfaatan tinggi tanpa menghasilkan kapasitas berlebih, kata Jiang Debin, seorang pakar di Dewan Kelistrikan China.

Su Xinyi, analis dari China Electric Power Planning & Engineering Institute, mencatat bahwa sektor energi baru akan melanjutkan ekspansi yang pesat di paruh kedua (H2) 2022.

Kapasitas PLTB dan PLTS China yang baru dipasang setahun penuh diperkirakan akan menembus 100 juta kilowatt, sedangkan konsumsi listrik yang dihasilkan oleh kedua sumber energi tersebut diperkirakan mencapai lebih dari 12,2 persen dari total konsumsi listrik, kata Su.

Banner

Selain meningkatkan kapasitas pasokan energi, perusahaan-perusahaan di China berencana menggandakan investasi dalam proyek-proyek termasuk tegangan ultratinggi guna meningkatkan efisiensi konsumsi energi baru.

State Grid Corporation of China berencana menyuntikkan dana senilai 2,4 triliun yuan (sekitar 5.276 triliun rupiah) ke dalam sektor jaringan listrik selama Periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) guna memajukan pembangunan sistem konsumsi energi baru.

China Southern Power Grid berencana menanamkan investasi aset tetap sebesar 125 miliar yuan (sekira 274,8 triliun rupiah) tahun ini, yang sebagian akan diarahkan untuk membangun proyek jaringan listrik pendukung untuk transmisi energi baru dan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) pumped-storage.

Data dari China Electric Power Planning & Engineering Institute menunjukkan sektor energi baru China mempertahankan efisiensi pemanfaatan tingkat tinggi pada H1 2022. 

Hingga akhir Juni, tingkat pemanfaatan tenaga angin secara nasional mencapai 95,8 persen, sedangkan tenaga surya mencapai 97,7 persen.  

*1 yuan = 2.205 rupiah

Banner

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan