Banner

Kemenlu China: Praktik hegemonik AS adalah akar penyebab risiko keamanan

Foto yang diabadikan pada 9 April 2023 ini menunjukkan pesawat tempur J-15 yang siap lepas landas dari kapal induk Shandong dalam patroli kesiapan tempur dan latihan militer di sekitar Pulau Taiwan yang dilaksanakan oleh Komando Palagan Timur Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army/PLA) China. Komando Palagan Timur PLA telah menyelesaikan semua tugas dalam patroli kesiapan tempur dan latihan militer yang berlangsung pada 8 hingga 10 April di sekitar Pulau Taiwan. Operasi tersebut menguji secara komprehensif kemampuan tempur gabungan terintegrasi dari berbagai divisi dan persenjataan PLA dalam kondisi pertempuran yang sebenarnya. (Xinhua/An Ni)

Praktik hegemonik Amerika Serikat (AS) adalah akar penyebab dari risiko keamanan di laut dan udara, kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.

 

Beijing, China (Xinhua) – Praktik hegemonik Amerika Serikat (AS) adalah akar penyebab dari risiko keamanan di laut dan udara, kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Selasa (6/6).

Wang melontarkan pernyataan tersebut pada sebuah taklimat pers rutin ketika diminta untuk mengomentari pernyataan Jubir Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby, yang mengklaim bahwa manuver intersepsi militer oleh kapal dan pesawat China menunjukkan agresivitas yang meningkat dari Beijing dan dapat menyebabkan sebuah kecelakaan.

Mencatat bahwa AS telah mengirim sejumlah kapal perang dan pesawat militer di belahan dunia lain ke depan pintu China dengan cara yang provokatif dan terlibat dalam pengintaian jarak dekat serta memamerkan kekuatan militer di dekat laut teritorial dan wilayah udara China, Wang mengatakan bahwa ini bukan tentang “kebebasan navigasi”, tetapi hegemoni navigasi dan provokasi militer yang berbeda.

“Praktik hegemonik seperti itu adalah akar penyebab dari risiko keamanan di laut dan udara,” tegas Wang.

Banner

Wang mengatakan bahwa China menghormati hak navigasi dan penerbangan yang berhak dimiliki semua negara di bawah hukum internasional, tetapi dengan tegas menentang tindakan-tindakan yang melemahkan kedaulatan dan keamanan China dengan mengatasnamakan kebebasan navigasi dan penerbangan.

Militer China menanggapi situasi tersebut sesuai dengan hukum dan peraturan, ujar Wang, seraya menambahkan bahwa tindakan ini benar-benar profesional, sesuai hukum, dan dapat dibenarkan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan