Prakiraan Cuaca Buruk Jangka Panjang 2023-2024 dari Biro Meteorologi Australia menunjukkan bahwa meskipun cuaca buruk dapat terjadi kapan pun sepanjang tahun, periode Oktober hingga April merupakan periode puncak gelombang panas, kebakaran hutan, siklon tropis, badai petir, dan banjir.
Sydney, Australia (Xinhua) – Australia diperkirakan akan menghadapi musim puncak cuaca buruk, seperti gelombang panas dan siklon tropis, demikian dilaporkan Biro Meteorologi (Bureau of Meteorology/BOM) Australia pada Senin (9/10).
Dalam Prakiraan Cuaca Buruk Jangka Panjang (Severe Weather Long-Range Forecast) 2023-2024 terbarunya, BOM menekankan bahwa meskipun cuaca buruk dapat terjadi kapan pun sepanjang tahun, periode Oktober hingga April merupakan periode puncak gelombang panas, kebakaran hutan, siklon tropis, badai petir, dan banjir.
Dalam beberapa bulan ke depan, Australia berpotensi mengalami suhu yang “luar biasa tinggi” hingga setidaknya Februari 2024, serta peningkatan risiko kebakaran hutan di sebagian besar wilayah Australia bagian timur dan selatan.
“Selalu ada risiko kebakaran yang berbahaya dan merusak di Australia pada waktu-waktu seperti sekarang ini. Pertumbuhan rumput akibat curah hujan di atas rata-rata dalam dua hingga tiga tahun terakhir berkontribusi pada peningkatan risiko kebakaran,” ujar pakar meteorologi senior biro tersebut, Sarah Scully.
Pada 19 September, biro pengamatan cuaca itu menyatakan bahwa fenomena El Nino sedang berlangsung di Samudra Pasifik, yang biasanya dapat menggeser curah hujan menjauhi Australia. Sementara itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) positif juga sedang berlangsung, menyebabkan suhu yang lebih hangat dan kondisi yang lebih kering dari rata-rata di awal musim semi dan musim panas.
BOM memperkirakan peluang 80 persen terjadinya siklon tropis yang lebih sedikit dari rata-rata pada musim ini.
“Rata-rata, siklon tropis pertama melintasi pesisir Australia pada akhir Desember. Hal itu bisa saja terjadi lebih lambat pada tahun-tahun El Nino, mungkin pada awal atau pertengahan Januari,” ujar Scully.
Selain itu, pakar meteorologi tersebut mengungkapkan bahwa badai petir yang parah lebih sering terjadi selama bulan-bulan yang hangat, terutama di New South Wales bagian utara, Queensland bagian selatan, pedalaman Australia Barat, dan di bagian utara yang beriklim tropis.
“Asma badai petir (thunderstorm asthma) dapat dipicu oleh badai petir setelah pertumbuhan rumput yang tinggi di Australia bagian selatan dari Oktober hingga Desember ketika tingkat serbuk sari sedang tinggi-tingginya,” tambahnya.
Terlepas dari prakiraan jangka panjang untuk kondisi yang lebih hangat dan kering, BOM memperingatkan masih ada risiko banjir sungai dan banjir bandang ketika badai membawa curah hujan yang tinggi.
Laporan: Redaksi