Banner

Populasi turun, Taipei tawarkan hadiah uang tunai kepada pengantin baru

Pasar malam Shilin di ibu kota Taiwan, Taipei, pada Februari 2020. (Indonesia Window)

Jakarta (Indonesia Window) – Taipei menawarkan kesempatan kepada pengantin baru untuk memenangkan 200,000 dolar Taiwan (sekitar 102,3 juta rupiah) dalam upaya untuk menahan eksodus keluarga yang terus berlanjut dari ibu kota Taiwan ke kota-kota tetangga.

Lotere adalah salah satu dari beberapa upaya yang diumumkan oleh Wakil Wali Kota Taipei Huang Shan-shan pada Selasa, yang dirancang untuk membalikkan populasi kota yang menurun, yang oleh para ahli dikaitkan dengan kombinasi biaya perumahan yang melonjak, upah rendah, dan kurangnya subsidi perawatan anak.

Menurut Huang, semua individu dengan pencatatan rumah tangga di Taipei yang memasuki serikat sipil antara 1 Januari dan 31 Desember 2022 akan dimasukkan ke dalam lotere pernikahan.

Lotre ini akan menampilkan undian bulanan sebesar 50.000 dolar Taiwan (25,5 juta rupiah), undian triwulanan sebesar 100.000 dolar Taiwan (sekira 52 juta rupiah), dan undian tahunan sebesar 200.000 dolar Taiwan, menurut Huang.

Meskipun pemenang di babak yang lebih rendah akan dikeluarkan dari pot untuk pengundian di masa mendatang, dengan 10 pemenang dipilih setiap bulan, lima setiap kuartal, dan 10 untuk hadiah tahunan, pasangan menikah yang mengalahkan peluang bisa lolos dengan hadiah hingga 400.000 dolar Taiwan (sekitar 205 juta rupiah).

Huang mengatakan bahwa berdasarkan angka dari tahun lalu, pengantin baru akan memiliki sekitar 1,3 persen peluang untuk memenangkan hadiah uang tunai.

Lotere juga berlaku untuk pernikahan sesama jenis.

Namun, bahkan hadiah utama tidak mungkin terbukti banyak membantu pasangan Taipei dengan ambisi kepemilikan rumah.

Menurut laporan Kementerian Dalam Negeri dari 30 September 2021, kemampuan penduduk Taipei untuk menanggung hipotek dinilai “terlalu rendah”, dengan individu yang perlu menabung 15,79 tahun pendapatan agar sesuai dengan harga rata-rata properti di ibu kota.

Lotre hanyalah salah satu kebijakan yang diumumkan oleh Huang yang bertujuan untuk mempertahankan keluarga di Taipei, dengan kota tersebut juga akan meningkatkan subsidi satu kali untuk anak ketiga dari 25.000 dolar Taiwan menjadi 30.000 dolar Taiwan (sekitar 12,7 juta rupiah – 15,3 juta rupiah), selain mengurangi pajak, membangun lebih banyak perumahan umum, dan memberikan bantuan sewa.

Huang mengatakan bahwa subsidi anak ketiga lebih dari yang ditawarkan oleh daerah tetangga seperti New Taipei dan Keelung.\

Sumber: CNA

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan