Banner

Populasi lebah madu belum cukup untuk penyerbukan pertanian global

Ilustrasi. Nilai ekonomi serangga menyumbang 9,5 persen dari total nilai hasil panen secara global. (Heather Wilde on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Populasi lebah madu yang ada saat ini masih jauh dari memenuhi kebutuhan penyerbukan pertanian global, menurut Akademi Ilmu Pertanian China (CAAS).

Studi menunjukkan bahwa penyerbuk memainkan peran yang sangat penting dalam produksi pertanian. Sekitar 75,7 persen tanaman utama di seluruh dunia bergantung pada penyerbukan serangga, dan nilai ekonomi serangga menyumbang 9,5 persen dari total nilai hasil panen secara global.

Jumlah penyerbuk liar telah menurun tajam dalam beberapa dekade terakhir karena kerusakan lingkungan, penggunaan pestisida yang tidak rasional dan faktor lainnya, dan tidak jelas apakah lebah domestik dapat memenuhi kebutuhan penyerbukan pertanian.

Tim peneliti dari CAAS, bekerja sama dengan peneliti dari Argentina, menganalisis situasi penanaman 49 tanaman yang bergantung pada penyerbukan lebah dan jumlah koloni lebah di dunia dari tahun 1989 hingga 2019.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan global untuk penyerbukan pertanian telah meningkat selama periode tersebut, tetapi kapasitas layanan penyerbukan lebah domestik menurun dari tahun ke tahun.

Banner

Hasil studi juga menunjukkan bahwa permintaan penyerbukan tanaman minyak menyumbang lebih dari 70 persen dari total permintaan penyerbukan tanaman.

Studi ini memberikan dasar ilmiah yang penting untuk pemeliharaan lebah dan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Agriculture Ecosystems & Environment baru-baru ini.

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan