Perpustakaan Berita Langit memiliki referensi nubuwwah atau disebut mubasyirat atau ru’ya shadiqah atau kabar kenabian dalam bentuk mimpi, baik dari Allah SWT maupun mimpi dari Nabi Muhammad SAW yang dialami oleh umat di berbagai belahan dunia.
Subang (Indonesia Window) – Pusat Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) mengunjungi Perpustakaan Berita Langit milik Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) di Desa Nagrak, Ciater, Kabupaten Subang.
“Kunjungan dua hari ke Perpustakaan Berita Langit ini atas undangan Ketua Majelis GAZA sekaligus kami melakukan rapat internal persiapan Rakernas PJMI,” kata Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Ismail Lutan di Ciater, Ahad.
Ia menjelaskan, sejak Sabtu malam, belasan wartawan PJMI telah mendapatkan penjelasan dari Ketua Majelis GAZA Diki Candra Purnama tentang latar belakang keberadaan GAZA yang menyiapkan kampung akhir zaman dan membangun Perpustakaan Berita Langit yang berisi kumpulan mimpi dari orang beriman di akhir zaman.
“Kami mengapresiasi langkah GAZA sebagai bagian dari dakwah Islam, bahkan hasil diskusi semalam menyepakati akan dibentuk _Academy of Dreams_ atau Akademi yang mengkaji mimpi-mimpi orang beriman sebagai petunjuk dari Allah SWT,” katanya.
Sementara Dewan Pakar PJMI Mohammad Anthoni mengatakan, akademi kajian mimpi itu akan dibentuk PJMI bersama GAZA untuk memperkuat dakwah penyebaran petunjuk yang berasal dari mimpi orang-orang beriman.
Sebelumnya Diki Candra mengatakan, Perpustakaan Berita Langit memiliki referensi nubuwwah atau disebut mubasyirat atau ru’ya shadiqah atau kabar kenabian dalam bentuk mimpi, baik dari Allah SWT maupun mimpi dari Nabi Muhammad SAW yang dialami oleh umat di berbagai belahan dunia.
Diki mengklaim sudah mengkoleksi 1.200 buku tentang mimpi dari orang beriman dari berbagai negara.
“Mimpi yang benar merupakan seper 46 bagian dari kenabian, bahkan dalam hadis nabi menjelang beliau wafat sudah ditegaskan tidak ada lagi petunjuk berupa wahyu kecuali dari mimpi orang yang beriman,” katanya.
Kampung GAZA juga sesuai hadis Nabi Muhammad yang memerintahkan untuk berdiam ke gunung-gunung untuk berternak dan bertani guna menghindari fitnah akhir zaman, katanya.
Ia menegaskan Kampung GAZA seluas puluhan hektare terbuka bagi siapa saja untuk datang karena selain perpustakaan itu ada juga wisata air terjun kembar, glamping, ternak lebah, peternakan kambing, serta lahan pertanian sebagai cadangan pangan.
Laporan: Redaksi