Peternakan laut cerdas memungkinkan nelayan memonitor data meteorologi dan hidrologi serta gambar bawah air yang dikirim oleh robot patroli jaring cerdas melalui ponsel pintarnya.
Sanya, China (Xinhua) – Sekitar delapan mil laut dari Teluk Longqi di Wilayah Otonom Etnis Li Ledong, Provinsi Hainan, China selatan, sebuah peternakan laut tertambat di laut nan biru bak kapal pesiar berwarna putih.
Pusheng Marine Ranch No.3 merupakan platform akuakultur sekaligus pariwisata semi-bawah laut (semi-submersible) ramah lingkungan dan cerdas yang dioperasikan oleh perusahaan Pusheng. Fasilitas itu memiliki ketahanan terhadap angin dan gelombang yang kuat, serta merupakan salah satu upaya Hainan untuk mengembangkan peternakan laut modern, yang dianggap sebagai kunci pengembangan dari perikanan laut yang berkualitas tinggi.
Peternakan laut modern tersebut dioperasikan oleh enam orang, lebih dari separuhnya aktif terlibat di sektor perikanan atau peternakan.
Ji Xinxiang (45) merupakan seorang nelayan kepiting. Menyadari betapa serius kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh peternakan ekstensif dan metode-metode lama, dia pun beralih bekerja di peternakan laut tersebut.
Ketika Ji berada di dekat keramba ikan di peternakan itu, dia dapat memonitor data meteorologi dan hidrologi serta gambar bawah air yang dikirim oleh robot patroli jaring cerdas melalui ponsel pintarnya.
“Gambar-gambar tersebut dapat membantu kami mengidentifikasi kondisi abnormal dengan cepat, seperti adanya ikan yang sakit dan mati atau penyumbatan pada keramba, sehingga mengurangi beban kerja penyelam di dalam air laut,” kata Ji.
Sistem operasi keramba laut dalam yang cerdas sangat penting bagi penerapan akuakultur cerdas peternakan laut. Baik platform lepas pantai maupun keramba laut dalam harus dilengkapi dengan alat seperti sistem meteorologi permukaan, pengukur aliran profil, dan sistem pemantauan biologis bawah air.
Data yang dihasilkan dari peternakan laut cerdas itu membantu Ji memahami proses pertumbuhan ikan.
Pusheng mengoperasikan total tiga peternakan laut, yang mencakup area laut seluas 350 hektare dan mengintegrasikan kantin, kamar tamu, perangkat pembangkit listrik fotovoltaik, serta sinyal-sinyal jaringan. Kapal-kapal harian secara rutin mengantarkan pasokan dan umpan ke peternakan tersebut.
Pusheng Marine Ranch No.3 dapat bertahan di tengah terpaan badai hingga badai super kategori 17, dan telah melakukan peningkatan pada kondisi kerja serta efisiensinya.
Ke depannya, terumbu ikan buatan juga akan dibangun di lanskap bawah laut di sekitar peternakan laut tersebut guna mengembangkan wisata memancing.
“Terumbu buatan akan menyediakan habitat alami atau tempat berlindung bagi kehidupan laut di dasar laut, dan lambat laun akan membentuk ekosistem kecil yang terdiri dari karang dan rumput laut yang kaya, sehingga membantu memulihkan perikanan laut,” kata Feng Chunyun, yang berpartisipasi dalam sejumlah proyek peluncuran terumbu buatan.
Provinsi Hainan pada Maret mengumumkan 17 langkah untuk meningkatkan pengembangan industri perikanan berkualitas tinggi, bertekad untuk membangun industri benih akuakultur dan akuakultur laut yang luas, serta mendukung pengembangan peternakan laut modern.
“Hainan memiliki cuaca yang hangat sepanjang tahun dan bentangan laut yang luas serta kualitas air laut yang baik,” tutur Zhong Huiqun, wakil manajer umum Pusheng. Dia yakin peternakan laut memiliki prospek yang bagus bagi provinsi tersebut.
Laporan: Redaksi