Jakarta (Indonesia Window) – Kemajuan industri obat-obatan nasional telah diakui oleh masyarakat dunia dengan pilihnya Indonesia sebagai Center of Excellence (CoE) atau pusat keunggulan vaksin dan bioteknologi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sesuai Resolusi nomor 4/6-ICHM tahun 2017.
Pada Konferensi Menteri Kesehatan OKI ke-7 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Menkes RI Terawan Agus Putranto menjelaskan bahwa CoE yang diresmikan pada 14 Mei 2018 di PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat telah beroperasi dengan menyediakan fasilitas laboratorium penelitian dan pengembangan, demikian laporan Jaringan Pemberitaan Pemerintah (JPP) yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Selain itu, Sekretariat CoE juga telah dibangun di Gedung Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.
Indonesia juga telah menyusun Peta Jalan Pengembangan CoE yang dibagi menjadi jangka pendek (2018-2022), jangka menengah (2023-2027) dan jangka panjang (2028 dan seterusnya).
Peta jalan tersebut diharapkan menjadi panduan bagi Indonesia dan negara-negara OKI dalam mengembangkan Pusat Keunggulan Vaksin dan Bioteknologi dalam mencapai kemandirian pemenuhan kebutuhan vaksin.
Bank Pembangunan Islam (IsDB) menyatakan komitmen untuk mendukung pengembangan pusat keunggulan tersebut baik untuk program pelatihan maupun proyek penelitian vaksin baru untuk menghasilkan produk bagi negara-negara anggota OKI.
Pembentukan CoE di tanah air memberikan manfaat ganda bagi Indonesia yang telah menjadi produsen vaksin terkemuka di OKI. Indonesia telah meningkatkan ekspor 14 produk yang bersertifikasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) ke seluruh negara-negara anggota OKI.
“Produk-produk tersebut selain bersertifikat WHO juga akan dilengkapi dengan sertifikat halal sehingga menjadi jaminan produk yang memuaskan bagi negara-negara anggota OKI,” jelas Menkes Terawan.
Penjelasan Menkes RI telah meyakinkan timpalannya dari Malaysia, Pakistan, Somalia, dan Maladewa yang secara spontan menyampaikan komitmen untuk membeli vaksin produksi Indonesia guna memenuhi kebutuhan imunisasi nasional mereka.
Konferensi Menteri Kesehatan OKI ke-7 digelar pada 16-17 Desember 2019.
Tahun ini, konferensi dua tahunan tersebut dihadiri 57 negara anggota OKI yang membasa topik Quality of Life atau “Kualitas Hidup”.
Laporan: Redaksi