Pesantren Kilat tersebut memaparkan materi mengenai proses berwirausaha dengan konsep ‘mudharabah’ yang dikembangkan oleh pengusaha Dr. Chicken.
Kota Bogor (Indonesia Window) – Lebih dari seratus mahasiswa, siswa dan santri dari berbagai perguruan tinggi, sekolah dan pesantren antusias mengikuti Pesantren Kilat atau Sanlat Ramadhan 1445 Hijriah / 2024 Masehi di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Dengan mengusung tema Ketahanan Pangan dan Kewirausahaan, para peserta yang berpuasa mendengarkan paparan, mencatat dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan di sesi tanya-jawab.
Panitia dan para pemateri dalam Pesantren Kilat (Sanlat) tersebut menyediakan hadiah menarik bagi para penanya.
Ketua Panitia Sanlat Ramadhan, Dr. Lalu Solihin mengatakan kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga jelang sholat maghrib merupakan Sanlat Ramadan ke-15 dan tiap tahun lebih seratus peserta mengikutinya.
“Tema tiap Sanlat Ramadan berubah sesuai dengan isu yang dihadapi masyarakat. Tahun ini kita menggugah para peserta untuk ikut memikirkan atau memahami kondisi yang dihadapi bangsa, yaitu lemahnya entrepreneur,” kata Solihin.
Sanlat Ramadhan 2024 yang digagas oleh Komunitas Wartawan Jabodetabek secara kolaboratif dengan unsur pondok pesantren dan mitra lainnya itu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak antara lain Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor, Cibinong Center Industrial Estate (CCIE), Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional Bakrie Amanah, Yayasan Baitul Mal (YBM) BRILian, Dr. Chiken, Tatajabar, Indofood, Lezza (Unirama), Alfamart, PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), Serikat Pekerja Perum LKBN ANTARA (SPA) dan Pondok Pesantren Al-Fatah dan Ruhama dan Yayasan At-Tawassuth, Bogor.
Lebih jauh Solihin mengatakan, panitia mengundang sejumlah pelaku usaha dan akademisi untuk berbagi ilmu dan memberikan perspektif bagi para peserta.
“Kita minta beliau berbagi tips dan ilmu, supaya para peserta bisa menggali ilmu dan menggugah peserta tertarik untuk menggeluti dunia usaha,” katanya.
Materi yang dipaparkan dalam Pesantren Kilat mengenai proses berwirausaha dengan konsep ‘mudharabah’ yang dikembangkan oleh pengusaha Dr. Chicken. Pemilik usaha Dr Chicken, drh. Kukuh Galih Waskita langsung berbagi ilmu dan pengalamannya.
Selanjutnya seluk-beluk dunia madu dan lebah disampaikan pemilik usaha madu ‘Pak Lebah’, yakni Eureka Indra Zatnika.
Rektor Universitas Nusa Bangsa (UNB) Bogor, DR. Ir. Yunus Arifin menyampaikan materi tentang Peranan Lembaga Pendidikan dan Pesantren dalam Menunjang Program Pangan Nasional.
“Indonesia sejatinya kaya akan sumber daya alam . Namun di satu sisi, angka kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi,” kata Solihin.
“Bagaimana mengatasi itu? Kita mencoba menggerakkan dari bawah. Dari pondok pesantren, mahasiswa, dengan mengajak para pelaku usaha untuk mendorong mental pengusaha guna memanfaatkan sumber daya dan potensi yang ada saat ini,” tambah Solihin.
Laporan: Redaksi