Perusahaan teknologi Bosch Jerman baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya akan menginvestasikan dana senilai sekitar 950 juta euro selama 10 tahun ke depan di sebuah pusat teknik dan manufaktur di Suzhou, China, untuk menciptakan berbagai produk dan solusi mobilitas di bidang elektrifikasi dan automasi.
Frankfurt, Jerman (Xinhua) – Bosch mengalami peningkatan penjualan sebesar lebih dari 10 persen pada 2022 dan memperkirakan rebound bisnis di China, kata perusahaan teknik dan teknologi Jerman itu pada Jumat (3/2).
Hasil laporan keuangan awal Bosch untuk tahun 2022 menunjukkan bahwa total penjualan perusahaan itu mencapai 88,4 miliar euro, atau naik 12 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dengan mempertimbangkan nilai tukar mata uang, maka penjualan perusahaan itu mengalami pertumbuhan sebesar 10 persen.
Bisnis Bosch mencakup berbagai bidang termasuk solusi mobilitas, teknologi industri, barang konsumen, serta teknologi pembangunan dan energi. Solusi mobilitas membukukan pertumbuhan terkuat dengan kenaikan 17 persen pada 2022.
Eropa menjadi pasar terbesar Bosch pada 2022, dengan penjualan sebesar 44,8 miliar euro, disusul oleh kawasan Asia Pasifik dengan penjualan sebesar 27,5 miliar euro.
Meski tahun 2023 sejauh ini tampaknya akan menjadi tahun yang menantang dengan potensi perlambatan ekonomi di masa mendatang, Bosch mengharapkan pemulihan di China seiring meredanya pandemik.
Perusahaan itu baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya akan menginvestasikan dana senilai sekitar 950 juta euro selama 10 tahun ke depan di sebuah pusat teknik dan manufaktur di Suzhou, China, untuk menciptakan berbagai produk dan solusi mobilitas di bidang elektrifikasi dan automasi.
*1 euro = 16.345 rupiah
Laporan: Redaksi