Banner

China desak AS hentikan perundungan dan pembatasan mahasiswanya dengan dalih keamanan nasional

Presiden China Xi Jinping melangsungkan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Filoli Estate yang berada di Negara Bagian California, AS, pada 15 November 2023. (Xinhua/Rao Aimin)

Perundungan terhadap mahasiswa China oleh Amerika Serikat termasuk mendeportasi mereka tanpa alasan yang jelas.

 

Beijing, China (Xinhua) – China pada Kamis (4/1) mendesak Amerika Serikat (AS) agar menghentikan perundungan dan pembatasan terhadap mahasiswa China dengan dalih keamanan nasional, seraya menambahkan bahwa AS harus menjamin keamanan serta hak dan kepentingan sah mahasiswa dan akademisi China di negara tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyatakan hal itu dalam sebuah taklimat pers harian untuk menanggapi pertanyaan terkait.

Wang mengatakan bahwa AS telah lama menekan dan secara semena-mena memperlakukan mahasiswa China yang bepergian ke AS dengan identitas dan visa yang sah dan valid. Beberapa di antara mahasiswa tersebut diinterogasi, dikurung, dipaksa mengaku, ditekan, dan bahkan dideportasi tanpa alasan yang jelas. Setiap bulannya selama beberapa bulan terakhir, AS telah mendeportasi puluhan warga China yang tiba di negara tersebut, termasuk mahasiswa. “Ini jelas merupakan kasus penegakan hukum yang pilih-pilih, diskriminatif, dan bermotif politik. Kami sangat menyesalkan dan menentang keras hal ini.”

Wang mengatakan bahwa AS gemar menganggap dirinya sebagai negara yang terbuka dan inklusif maupun tempat kebebasan akademis, namun negara itu secara keliru mengadopsi dan menerapkan Proklamasi 10043, terlalu melebih-lebihkan konsep keamanan nasional, melakukan politisasi dan menjadikan penelitian akademis sebagai senjata, serta berulang kali menginterogasi, melecehkan, dan mendeportasi mahasiswa China.

“Perilaku semacam itu secara serius melanggar hak dan kepentingan sah mahasiswa tersebut serta meracuni iklim pertukaran antarmasyarakat China-AS. Perilaku itu bertentangan dengan kesepakatan presiden kedua negara dalam mendorong dan memfasilitasi pertukaran antarmasyarakat serta keinginan bersama kedua bangsa untuk pertukaran yang lebih bersahabat,” urai Wang.

China mendesak AS agar melaksanakan komitmennya dalam menyambut mahasiswa China untuk menempuh studi di AS, mencabut Proklamasi 10043 yang tidak adil, serta menghentikan praktik perundungan dan pembatasan mahasiswa China dengan dalih keamanan nasional, kata Wang.

AS harus menjamin keamanan dan hak serta kepentingan sah mahasiswa maupun akademisi China di AS serta mengambil langkah konkret untuk mendukung dan memfasilitasi pertukaran antarmasyarakat dan perjalanan lintas perbatasan antara kedua negara seperti yang telah dijanjikannya, tutur Wang. “China akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah warga China. Kami juga mengingatkan kepada mahasiswa China yang bepergian ke AS agar memperhatikan risiko-risiko tersebut.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan