Pertemuan tingkat menteri APEC menyelaraskan gagasan-gagasan mereka untuk memajukan investasi, perdagangan, dan integrasi Asia-Pasifik dalam upaya bersama untuk mewujudkan pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif di dunia yang sangat tidak pasti.
Bangkok, Thailand (Xinhua) – Para menteri dari ekonomi-ekonomi yang tergabung dalam Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) pada Kamis (17/11) merampungkan sebuah pertemuan di Bangkok, Thailand, menyelaraskan gagasan-gagasan mereka untuk memajukan investasi, perdagangan, dan integrasi Asia-Pasifik dalam upaya bersama untuk mewujudkan pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif di dunia yang sangat tidak pasti.
Inovasi teknologi yang cepat, degradasi lingkungan, dan perubahan iklim mengharuskan para pemimpin ekonomi anggota APEC “untuk merenungkan bagaimana kita dapat dan harus menjadi lebih baik dan meningkatkan kerja sama,” kata Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) Thailand Don Pramudwinai dalam pidato pembukaannya pada pertemuan tingkat menteri APEC ke-33.
Para partisipan juga membahas bagaimana ekonomi-ekonomi anggota APEC dapat bekerja sama untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi saat ini, seperti kerawanan pangan dan energi, inflasi, dan gangguan rantai pasokan, seiring mereka mengarahkan kawasan Asia-Pasifik menuju pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif serta mewujudkan Visi Putrajaya 2040 (Putrajaya Vision 2040) dan Rencana Aksi Aotearoa (Aotearoa Plan of Action), kata Wakil Menlu Thailand Vijavat Isarabhakdi dalam konferensi pers gabungan setelah pertemuan tersebut.
Prioritas untuk menghubungkan kawasan tersebut di semua dimensi juga memerlukan tindakan untuk memajukan konektivitas digital, yang menjadi semakin krusial, mengingat pesatnya pertumbuhan ekonomi digital dan besarnya peluang ekonomi yang dimilikinya, kata Vijavat, seraya menambahkan bahwa para menteri tersebut menekankan perlunya memajukan transformasi digital dan meningkatkan partisipasi usaha mikro, kecil, dan menengah dalam ekonomi digital dan e-commerce.
Laporan: Redaksi