Jakarta (Indonesia Window) – PT Pertamina (Persero) melalui sub holding upstream regional Sumatera IV akan menyelesaikan pengeboran tiga sumur pengembangan baru di Sumatera Selatan pada awal September 2021.
Ketiga sumur itu adalah PMN-A di Desa Prabumenang, Kabupaten Muara Enim, sumur KRG-PB di Desa Rambang Senuling, Kota Prabumulih, dan sumur LBK-INF3 di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim.
“Kami akan melakukan pengeboran yang masif untuk meningkatkan produksi dan memenuhi target yang telah ditetapkan pemerintah,” kata General Manager Zona IV Pertamina Akhmad Miftah dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Pengeboran sumur PMN-A ditargetkan selesai dalam waktu 35 hari dengan kedalaman 1.800 meter. Sumur ini diperkirakan memiliki potensi minyak sebesar 60 barel per hari (BOPD) dan gas 2 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
Sementara itu, sumur KRG-PB akan dibor selama 35 hari dengan kedalaman 1.600 meter, dan diprediksi akan menambah produksi minyak sebesar 200 BOPD.
Sedangkan sumur LBK-INF3 akan dibor selama 35 hari hingga kedalaman 1.750 meter, dengan potensi produksi minyak sebesar 300 BOPD.
“Tahun 2020 lalu, kami mengebor 16 sumur pengembangan, 28 kerja ulang, dan 255 pekerjaan pemeliharaan sumur. Target tahun ini menjadi 37 sumur pengembangan, naik signifikan dibandingkan tahun lalu,” ujar Akhmad.
Sub holding upstream regional Sumatra IV mengelola operasi produksi minyak dan gas bumi di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Produksi minyak dan gas bumi dihasilkan dari tujuh lapangan yang dioperasikan sendiri, yaitu Prabumulih, Limau, Pendopo, Adera, Ramba, Ogan Komering, dan Raja Tempirai.
Selain itu, produksi juga berasal dari dua wilayah kerja non-operator, yaitu koridor dan unitisasi Suban, serta sembilan kerja sama operasi dan satu technical assistant contract.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatra Bagian Selatan Anggono Mahendrawan mengatakan pihaknya mendukung kegiatan pengeboran yang dilakukan Pertamina dalam upaya mempertahankan tingkat produksi minyak dan gas bumi di Sumatera Bagian Selatan.
“Upaya ini juga merupakan bagian dari upaya SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam merealisasikan pencapaian target produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030, yang akan terwujud dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di daerah,” ujar Anggono.
Dia menambahkan bahwa SKK Migas menargetkan pengeboran sumur pengembangan menjadi 616 sumur secara nasional pada 2021, atau naik signifikan dibandingkan realisisasi tahun lalu sebanyak 252 sumur.
“Sumatera adalah salah satu tulang punggung produksi migas nasional di tahun 2021. Lima provinsi di Sumatera Bagian Selatan berkontribusi sekitar 10 persen dari target produksi minyak nasional dan sekitar 30 persen dari target produksi gas nasional,” kata Anggono.
Laporan: Redaksi