Banner

PBB bantah klaim AS terkait tempat aman di Gaza

Orang-orang melakukan upaya penyelamatan pascaserangan Israel di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 3 Desember 2023. (Xinhua/Khaled Omar)

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah membantah klaim Amerika Serikat bahwa warga sipil di Gaza harus mencari perlindungan di tempat-tempat aman yang ditetapkan PBB, karena tempat-tempat yang mengibarkan bendera PBB ternyata juga tidak aman.

 

PBB (Xinhua) – Seorang juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (5/12) membantah klaim Amerika Serikat (AS) bahwa warga sipil di Gaza harus mencari perlindungan di tempat-tempat aman yang ditetapkan PBB.

Merespons saran juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller pada Senin (4/12) bahwa warga Gaza harus mencari perlindungan di situs-situs yang ditetapkan PBB dan terdaftar oleh Israel sebagai “zona dekonfliksi”, Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, mengungkapkan tidak ada zona aman semacam itu Gaza.

“Mari kita perjelas. Tidak ada zona aman yang ditetapkan PBB di Gaza. Saya pikir semua rekan senior saya sudah sangat jelas, termasuk sekjen, yang mengatakan tidak ada tempat aman di Gaza,” kata Dujarric.

“Ada tempat-tempat penampungan yang mengibarkan bendera PBB yang melindungi ribuan orang, yakni pria, wanita, dan anak-anak yang berusaha untuk tetap hidup dan mendapatkan makanan, mendapatkan air. Kita telah melihatnya, sejak awal konflik ini, dan tempat-tempat yang mengibarkan bendera PBB tersebut (ternyata) juga tidak aman,” ujarnya.

Banner

Saat ditanya ke mana orang-orang di Gaza harus pergi ketika mereka diperintahkan untuk mengungsi, Miller mengatakan, “Orang-orang harus pergi ke tempat-tempat yang ditetapkan PBB, yakni yang tercantum dalam daftar Israel sebagai zona dekonfliksi yang tidak boleh menjadi sasaran kampanye militer.”

“Sudah ada orang-orang yang berlindung di sana. Ketika kampanye (militer Israel) bergerak ke selatan (Gaza) dan Israel mengevakuasi kawasan tertentu atau memerintahkan kawasan tertentu untuk dievakuasi, ke sana lah orang-orang harus pergi,” imbuhnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan