Banner

China, Jepang peringati 45 tahun Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan tahun ini

Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang menggelar pembicaraan dengan Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi di Beijing, ibu kota China, pada 2 April 2023. (Xinhua/Zhang Ling)

Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan China-Jepang diharapkan menjadi kesempatan untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh pemimpin kedua negara, mempertahankan pertukaran tingkat tinggi, serta terus melakukan dialog dan komunikasi guna membangun hubungan bilateral yang konstruktif dan stabil.

 

Beijing, China (Xinhua) – Perdana Menteri China Li Qiang bertemu dengan Yoshimasa Hayashi, Menteri Luar Negeri Jepang, di Beijing pada Ahad (2/4).

Mencatat bahwa China dan Jepang merupakan tetangga dekat dan negara penting di Asia, Li mengatakan mempertahankan dan mengembangkan hubungan China-Jepang tidak hanya menjadi kepentingan mendasar rakyat kedua negara, tetapi juga perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan.

Tahun ini menandai peringatan 45 tahun penandatanganan Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan China-Jepang.

Li meminta kedua pihak untuk meninjau dan mematuhi prinsip perjanjian tersebut untuk secara tegas mengembangkan hubungan abadi China-Jepang yang mengedepankan perdamaian dan persahabatan.

Dia meminta pihak Jepang untuk memanfaatkan peringatan 45 tahun penandatanganan perjanjian itu sebagai kesempatan untuk berjalan searah dengan China, meningkatkan komunikasi dan kerja sama, menangani perbedaan dengan baik, menghindari risiko yang mengganggu, dan terus memperluas sisi positif dari hubungan bilateral untuk bersama-sama membangun hubungan yang memenuhi tuntutan zaman.

Li menggarisbawahi bahwa isu-isu utama yang mendasar, seperti sejarah dan masalah Taiwan, adalah fondasi politik hubungan China-Jepang, yang membutuhkan penyelesaian yang tulus, bersahabat, dan hati-hati.

Mencatat bahwa China dan Jepang adalah mitra ekonomi dan perdagangan yang penting, Li mengatakan kedua pihak harus dan dapat membuat “kue” kerja sama ekonomi dan perdagangan menjadi lebih besar.

Dia menyerukan kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam ekonomi digital, pembangunan hijau, sektor fiskal dan keuangan, serta layanan perawatan medis dan lansia untuk mencapai manfaat bersama dan hasil yang saling menguntungkan di level tinggi.

Li menyambut baik Jepang untuk terus memperdalam kerja sama dengan China dan berbagi manfaat pembangunan China.

Dia mengungkapkan harapan agar kedua pihak akan bersama-sama menjaga perdagangan bebas, mempraktikkan multilateralisme sejati, secara aktif mempromosikan proses integritas regional, menjaga stabilitas dan kelancaran arus industri dan rantai pasokan, serta berkontribusi bagi pembangunan regional dan global.

Jepang dan China memiliki potensi kerja sama yang besar di berbagai bidang, kata Hayashi, menambahkan bahwa Jepang berkomitmen mempromosikan kerja sama dengan China.

Hayashi menuturkan Jepang ingin bekerja sama dengan China untuk memanfaatkan peringatan 45 tahun penandatanganan Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan China-Jepang sebagai kesempatan untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh pemimpin kedua negara, mempertahankan pertukaran tingkat tinggi, serta terus melakukan dialog dan komunikasi guna membangun hubungan bilateral yang konstruktif dan stabil.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan