Banner

Sekjen PBB: Solusi dua negara satu-satunya jalan keluar bagi konflik Israel-Palestina

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait situasi di Gaza di kantor pusat PBB di New York pada 15 Januari 2024. (Xinhua/UN Photo/Loey Felipe)

Penyelesaian langgeng konflik Israel-Palestina hanya dapat terwujud melalui solusi dua negara, namun gagasan ini telah berulang kali diinjak-injak, dirongrong, dan diabaikan begitu saja.

 

PBB (Xinhua) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa (23/1) menekankan bahwa penyelesaian langgeng atas konflik Israel-Palestina hanya dapat terwujud melalui solusi dua negara.

“Penolakan terang-terangan dan berulang terhadap solusi dua negara di level tertinggi pemerintahan Israel pada pekan lalu tidak dapat diterima,” ujarnya dalam sebuah debat terbuka Dewan Keamanan PBB mengenai Timur Tengah, termasuk masalah Palestina.

Penolakan terhadap solusi dua negara dilakukan kepemimpinan Israel meski ada imbauan yang sangat keras dari sahabat-sahabat Israel, termasuk mereka yang duduk di meja pertemuan Dewan Keamanan, sebutnya.

“Penolakan ini, dan penolakan terhadap hak untuk mendirikan negara bagi rakyat Palestina, akan memperpanjang tanpa batas waktu konflik yang telah menjadi ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global. Hal ini akan memperburuk polarisasi dan menyulut ekstremis di mana-mana,” ujar Guterres memperingatkan.

Banner

Hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara mereka sendiri yang sepenuhnya merdeka harus diakui oleh semua pihak. Dan semua penolakan untuk menerima solusi dua negara oleh pihak mana pun harus ditolak dengan tegas, ujarnya. “Apa alternatifnya? Seperti apa jadinya solusi satu negara dengan sejumlah besar rakyat Palestina di dalamnya tanpa rasa kebebasan, hak, dan martabat yang nyata? Ini tidak bisa dibayangkan. Solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk menjawab aspirasi yang sah rakyat Israel dan Palestina.”

Penyelesaian langgeng konflik Israel-Palestina
Asap membubung setelah serangan udara Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 21 Januari 2024. (Xinhua/Yasser Qudih)

Rakyat Israel harus melihat kebutuhan mereka yang sah akan keamanan terwujud, dan rakyat Palestina harus melihat aspirasi mereka yang sah atas sebuah negara yang sepenuhnya merdeka, layak, dan berdaulat terwujud, sesuai dengan resolusi PBB, hukum internasional, serta perjanjian-perjanjian sebelumnya. Pendudukan Israel harus diakhiri, ungkap Guterres.

“Peran komunitas internasional sudah jelas,” tuturnya. “Kita harus bersatu untuk mendukung rakyat Israel dan Palestina dalam mengambil tindakan-tindakan tegas guna memajukan proses perdamaian yang berarti.”

Selama beberapa dekade terakhir, solusi dua negara telah berulang kali diinjak-injak, dirongrong, dan diabaikan begitu saja. Namun, solusi ini tetap menjadi satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang langgeng dan adil di Israel, Palestina, dan di kawasan tersebut. Seperti yang telah ditunjukkan oleh berbagai kejadian dalam tiga bulan terakhir, solusi ini juga merupakan satu-satunya jalan untuk menghindari siklus ketakutan, kebencian, dan kekerasan tanpa akhir. Momen yang mengerikan bagi rakyat Israel dan Palestina ini harus mendorong kedua belah pihak dan komunitas internasional untuk bertindak dengan keberanian dan tekad guna mencapai perdamaian yang adil dan langgeng, ujar Guterres.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan