Banner

Pentagon akan luncurkan tinjauan baru terhadap penarikan pasukan AS dari Afghanistan

Seorang anak laki-laki mengayuh sepedanya di Distrik Paghman, Kabul, ibu kota Afghanistan, pada 16 Desember 2024. (Xinhua/Saifurahman Safi)

Pentagon akan meluncurkan tinjauan menyeluruh terhadap penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan pada 2021.

 

Washington, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth pada Selasa (20/5) memerintahkan Pentagon untuk meluncurkan tinjauan menyeluruh terhadap penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada 2021.

Dalam sebuah memo, Hegseth menyatakan bahwa Departemen Pertahanan memiliki kewajiban untuk menyelidiki operasi tersebut, yang dia gambarkan sebagai bencana. Penarikan itu berujung pada tewasnya 13 anggota militer AS dalam sebuah serangan bom bunuh diri di bandara Kabul.

“Ini tetap merupakan langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan dan keyakinan rakyat Amerika dan semua yang mengenakan seragam, serta merupakan langkah bijak mengingat banyaknya korban jiwa dan peralatan yang hilang selama pelaksanaan operasi penarikan ini,” demikian bunyi memo tersebut.

Para murid duduk di atas tikar untuk mengikuti pembelajaran di Nangarhar, Afghanistan, pada 12 Februari 2025. Murid-murid duduk beralaskan tikar untuk mengikuti pembelajaran di sebuah sekolah pinggir jalan di samping persimpangan jalan raya di Nangarhar, sebuah provinsi perbatasan di sebelah timur Afghanistan. Setelah perang berkepanjangan selama lebih dari 40 tahun di Afghanistan, banyak anak usia sekolah kehilangan akses ke sumber daya pendidikan dasar. (Xinhua/Li Ang)

Penarikan pasukan yang mengakhiri hampir 20 tahun kehadiran militer AS di Afghanistan tersebut diawasi oleh presiden saat itu, Joe Biden, bersama tim keamanan nasionalnya pada Agustus 2021. Seorang pelaku bom bunuh diri yang terkait dengan ISIS menargetkan bandara Kabul pada hari-hari terakhir penarikan tersebut, menewaskan sejumlah tentara AS dan warga Afghanistan.

Banner

Hegseth menyebut penarikan tersebut sebagai “bencana dan memalukan.”

Baik Hegseth maupun Presiden Donald Trump telah berulang kali mengkritik cara pemerintahan Biden menangani proses penarikan itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan