Sejak berdirinya RRC pada 1949, 181 negara, termasuk AS, menjalin hubungan diplomatik dengan China atas dasar mengakui prinsip Satu China.
Jakarta (Indonesia Window) – Para duta besar (dubes) dari berbagai negara untuk China menyatakan dukungan kuat mereka atas prinsip Satu China dan penolakan terhadap kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, yang dikatakan mereka melanggar kedaulatan dan integritas teritorial China.
Kunjungan ketua DPR AS Pelosi ke Taiwan secara terang-terangan melanggar komitmen AS yang dibuat dalam komunike bersama tentang pembentukan hubungan diplomatik antara Republik Rakyat China (RRC) dan AS, serta serangkaian konsensus yang dicapai antara pemerintah kedua negara, kata Hassane Rabehi, Dubes Aljazair untuk China.
Rabehi menambahkan bahwa Aljazair mematuhi prinsip Satu China, dan berharap pihak AS akan mematuhi tiga Komunike Bersama China-AS dengan tindakan nyata dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri China.
Hanya ada satu China di dunia, dan pemerintah RRC adalah satu-satunya pemerintah resmi yang mewakili seluruh China, kata Rabehi.
Taiwan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayah China, yang diperjelas dalam Resolusi 2758 yang diadopsi di Majelis Umum PBB pada 1971, katanya, seraya menambahkan bahwa kunjungan Pelosi ke Taiwan melanggar Piagam PBB dan sejumlah resolusi relevan.
Sejak berdirinya RRC pada 1949, 181 negara, termasuk AS, menjalin hubungan diplomatik dengan China atas dasar mengakui prinsip Satu China.
Sejak pembentukan hubungan diplomatik China-AS pada 1979, pemerintahan AS berturut-turut, termasuk yang berkuasa saat ini, menyatakan dengan jelas bahwa mereka mematuhi kebijakan Satu China, kata Rabehi, seraya mengungkapkan harapan bahwa pihak AS akan menghormati komitmennya dan menghentikan tindakan yang merusak perdamaian dan stabilitas dunia.
Dubes Irak untuk China Shorsh Khalid Said menegaskan kembali bahwa sikap Irak untuk mengikuti prinsip Satu China “konsisten dan tegas.”
Pada saat dunia menghadapi berbagai tantangan keamanan yang meningkat, kunjungan Pelosi ke Taiwan akan berdampak buruk pada situasi di Selat Taiwan serta membahayakan perdamaian dan stabilitas regional, kata Said, seraya menambahkan bahwa China memiliki kebijaksanaan dan kemampuan untuk menyelesaikan krisis ini, dan Irak mendukung China dalam menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya.
Suriah dengan tegas menentang kunjungan Pelosi ke Taiwan, tutur Dubes Suriah untuk China Mhd. Hasanein Khaddam, seraya menyebut langkah tersebut sebagai bentuk provokasi terang-terangan.
Suriah mengutuk AS karena melakukan campur tangan dalam urusan internal China serta merusak kedaulatan dan integritas teritorial China, tambahnya.
Dia mengatakan bahwa AS membawa malapetaka ke seluruh dunia dan militer AS terus menduduki daerah-daerah penghasil biji-bijian dan minyak utama di Suriah, yang memperburuk krisis kemanusiaan di negara itu.
Tindakan Pelosi yang bersikeras mengunjungi Taiwan, China, tidak hanya memperburuk ketegangan di Selat Taiwan namun juga merusak perdamaian dan stabilitas dunia, tambah sang dubes.
China senantiasa mengikuti jalan pembangunan damai, dan Inisiatif Pembangunan Global serta Inisiatif Keamanan Global yang diusulkan oleh China menguntungkan negara-negara lain, katanya, seraya menambahkan bahwa Suriah akan berpegang pada prinsip Satu China, dan mendukung China dalam mengambil semua langkah yang diperlukan demi menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya sendiri.
Mohammad Keshavarz Zadeh, Dubes Iran untuk China, menyatakan sikap Iran yang berpegang teguh pada prinsip Satu China, dan mengecam tindakan intervensi jangka panjang oleh AS dalam urusan internal negara lain dan merusak kedaulatan nasional dan integritas teritorial mereka.
“Kami mendukung tindakan China dalam menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya,” tambah sang dubes.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi