Penjualan mobil di China mencapai sekitar 2,56 juta unit pada Desember 2022 saja, turun 8,4 persen dari tahun sebelumnya, namun naik 9,7 persen secara bulanan.
Beijing, China (Xinhua) – Pasar mobil China mempertahankan pertumbuhan yang kuat pada tahun lalu meski di tengah kondisi yang tidak mendukung seperti lonjakan kembali COVID-19, kelangkaan cip, dan kenaikan harga bahan baku untuk baterai listrik, dengan penjualan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) meningkat hampir dua kali lipat.
Penjualan mobil di pasar mobil terbesar di dunia itu naik 2,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 26,86 juta unit pada 2022, menurut data dari Asosiasi Manufaktur Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM) pada Kamis (12/1).
Pada Desember saja, penjualan mobil di China mencapai sekitar 2,56 juta unit, turun 8,4 persen dari tahun sebelumnya, namun naik 9,7 persen secara bulanan, seperti ditunjukkan data tersebut.
Pasar NEV kembali membukukan kinerja luar biasa tahun lalu, didorong oleh meningkatnya permintaan pasar dan lingkungan kebijakan yang kuat.
China menjual sekitar 6,89 juta unit NEV pada 2022, meroket 93,4 persen (yoy). Produksi NEV melonjak 96,9 persen dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 7,06 juta unit.
Berkat ledakan penjualan dan produksi NEV, pangsa pasar NEV di pasar mobil China mencapai 25,6 persen pada 2022, naik 12,1 poin persentase dari 2021.
China memangkas separuh pajak pembelian untuk kendaraan penumpang yang memenuhi syarat pada tahun lalu, sebagai bagian dari serangkaian kebijakan pendukung untuk memacu penjualan mobil dan mendorong konsumsi.
Berkat stimulus kebijakan dan ledakan bisnis NEV, pasar mobil penumpang China mencatatkan ekspansi yang stabil pada 2022. Penjualan mobil penumpang pada tahun lalu mencapai 23,56 juta unit, menunjukkan peningkatan 9,5 persen (yoy) dan melampaui 20 juta unit untuk tahun kedelapan berturut-turut.
Ekspor juga memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan pasar mobil. China tahun lalu mengekspor 3,11 juta unit mobil, sebuah peningkatan signifikan sebesar 54,4 persen dari tahun sebelumnya.
Volume tersebut memperpanjang ledakan ekspor mobil China pada 2021, yang melampaui 2 juta unit untuk pertama kalinya dan menandai lompatan besar untuk sektor mobil.
Ke depan, asosiasi tersebut mengungkapkan keyakinannya atas prospek pasar mobil China pada 2023, mengingat pemulihan ekonomi makro secara keseluruhan serta berbagai kebijakan terkait untuk mendorong konsumsi dan vitalitas entitas pasar.
Diperkirakan bahwa pasar mobil China akan mempertahankan momentum pertumbuhan yang stabil dan kuat pada 2023, serta akan mencatatkan peningkatan sekitar 3 persen, menurut CAAM.
Laporan: Redaksi