Jakarta (Indonesia Window) – Penjualan mobil bekas menjadi sorotan baru di pasar mobil China pada 2021, dengan pertumbuhan volume maupun nilai perdagangan mencapai lebih dari 20 persen secara tahunan (yoy), menurut data dari Asosiasi Mobil Penumpang China.
Lebih dari 17,58 juta mobil bekas beralih tangan pada tahun lalu, naik 22,62 persen (yoy), meski terdapat kendala pandemik, cuaca ekstrem, penurunan ekspektasi konsumsi, serta lonjakan risiko dari rantai pasokan global, menurut asosiasi tersebut.
Nilai transaksi gabungan naik 27,32 persen dibandingkan setahun sebelumnya hingga menembus 1,13 triliun yuan (1 yuan = Rp2.263) atau sekitar 2.554 triliun rupiah selama periode yang sama.
Perdagangan mobil bekas menjadi kunci untuk memperkuat pasar mobil China, yang memfasilitasi peningkatan konsumsi perkotaan dan mendorong konsumsi wilayah pedesaan, sebut asosiasi itu.
Asosiasi tersebut juga merasa optimistis tentang prospek pasar, dengan mengutip berbagai kebijakan pemerintah China terkait ledakan konsumsi mobil bekas, seperti penerapan kebijakan pajak preferensial dan fasilitasi transfer kepemilikan lintas daerah.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi