COVID-19 – Pakar kesehatan sebut berbagai faktor picu kenaikan kasus parah di Beijing

Seorang tenaga kesehatan berbicara dengan seorang pria yang telah menerima dosis vaksin COVID-19 hirup di sebuah lokasi vaksinasi di Distrik Haidian, Beijing, ibu kota China, pada 22 Desember 2022. (Xinhua/Ren Chao)

Peningkatan kasus COVID-19 parah tercatat di Beijing, dengan rumah sakit di ibu kota China itu menerima rata-rata 350 hingga 400 pasien demam dan sekitar 500 pasien dengan kondisi darurat setiap hari dalam beberapa hari terakhir.

 

Beijing, China (Xinhua) – Sejumlah pakar kesehatan mengungkapkan bahwa berbagai faktor telah memicu peningkatan kasus COVID-19 parah di Beijing, saat China utara secara umum mencatat peningkatan kasus penyakit menular pernapasan pada musim dingin.

Beberapa pasien lanjut usia (lansia) mengalami kondisi parah setelah tertular varian Omicron, namun akan pulih dari infeksi setelah mendapatkan perawatan, kata Li Yanming, kepala departemen pengobatan pernapasan dan perawatan kritis di Rumah Sakit Beijing, yang sebagian besar pasiennya merupakan lansia.

Tong Zhaohui, wakil kepala Rumah Sakit Chao-Yang Beijing, mengatakan rumah sakit itu menerima rata-rata 350 hingga 400 pasien demam dan sekitar 500 pasien dengan kondisi darurat setiap hari dalam beberapa hari terakhir.

China telah menyiapkan fasilitas medis untuk menangani kasus parah di saat negara itu melaporkan kenaikan jumlah pasien dengan kondisi tersebut. Rumah sakit kelas tiga harus menerima pasien COVID-19 dengan kondisi parah serta pasien dengan berbagai penyakit bawaan kritis, kata Jiao Yahui, seorang pejabat di Komisi Kesehatan Nasional China.

Pasien lansia dengan penyakit bawaan dan anak-anak harus langsung dipindahkan ke rumah sakit kelas tiga segera setelah kondisi mereka mengalami perubahan, tambah Jiao.

Rumah sakit kelas tiga merupakan kelas tertinggi dalam sistem klasifikasi tiga tingkat di China. Rumah sakit dalam klasifikasi tersebut memiliki jumlah ranjang rumah sakit paling banyak dan menyediakan layanan medis yang komprehensif.

Otoritas daerah telah diminta untuk membuat rencana darurat, kata Jiao, seraya mengungkapkan bahwa ketika mengatur ambulans, pasien dengan keadaan darurat serta kondisi kritis dan parah harus diprioritaskan.

Dia juga mendesak upaya untuk meningkatkan jumlah pekerja yang bertugas menerima panggilan darurat, dan fasilitas medis untuk memberikan layanan konsultasi daring sepanjang waktu.

Mengantisipasi kemungkinan tekanan pada sumber daya medis di tingkat wilayah selama libur Tahun Baru dan Festival Musim Semi mendatang, Jiao mengatakan rumah sakit kelas tiga akan memberikan panduan yang lebih intensif bagi rumah sakit tingkat wilayah dan mengirim personel ke rumah sakit tersebut untuk memberikan bantuan.

Otoritas daerah harus mengirim kendaraan medis keliling dan tim medis ke daerah pedesaan dan memberikan layanan medis untuk membantu perawatan pasien COVID-19, ujar Jiao, seraya menuturkan bahwa dukungan kota untuk wilayah dan mekanisme rujukan pasien harus tersedia guna memastikan kasus-kasus parah dari daerah pedesaan dapat dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar secara tepat waktu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan