Jakarta (Indonesia Window) – Sebanyak 62 persen warga Rusia (62%) lebih memilih vaksin COVID-19 buatan dalam negeri jika mereka harus memilih antara vaksin Rusia dan vaksin asing, menurut jajak pendapat yang diadakan oleh Public Opinion Foundation (Yayasan Opini Publik).
Sementara itu, 59 persen dokter Rusia lebih memilih vaksin dalam negeri, sebut Kantor Berita TASS yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
Menurut jajak pendapat tersebut, 12 persen orang Rusia yang disurvei dan 19 persen dokter Rusia memilih vaksin asing, bersama dengan 80 persen orang tua.
Survei itu juga menunjukkan, sekitar 90 persen populasi Rusia dan 97 persen petugas medis mengetahui adanya vaksin COVID-19 Rusia. Di antara petugas medis, 49 persen menganggap vaksin itu baik, sedangkan 16 persen tidak setuju.
Sekitar 43 persen warga menganggap vaksin tersebut berkualitas tinggi, sementara 14 persen berpendapat sebaliknya.
Lebih dari setengah dari mereka yang disurvei (53 persen) percaya bahwa vaksin COVID-19 Rusia dapat menghentikan gelombang kedua pandemik di negara tersebut. Sekitar 50 persen petugas medis yang disurvei percaya hal yang sama.
Sementara itu, 22 persen warga Rusia yang disurvei dan 27 persen petugas medis skeptis tentang hal tersebut.
Sekitar 46 persen warga Rusia yang disurvei setuju bahwa vaksinasi massal diperlukan, sedangkan 37 persen menentangnya.
Sementara itu, 56 persen dokter yang disurvei mendukung vaksinasi massal, sedangkan 37 persen berpendapat tidak perlu.
Baik tenaga medis maupun masyarakat umum sepakat bahwa tenaga medis, guru dan pekerja industri jasa harus divaksinasi terlebih dahulu.
Jajak pendapat tersebut diadakan pada 21-22 Agustus 2020, meliputi 978 responden yang merupakan petugas medis dan 1.094 orang mewakili populasi umum.
Margin kesalahan statistik tidak melebihi 3,6 persen.
Laporan: Redaksi