Banner

Studi: Ruang hijau turunkan tingkat bunuh diri

Kawasan Jakarta Selatan, Jakarta. (Afif Ramdhasuma on Unsplash)

Peningkatan cakupan ruang hijau sebesar 1 persen di suatu wilayah dikaitkan dengan penurunan angka bunuh diri sebesar 0,2 persen.

 

Tainan, Taiwan (Indonesia Window) – Sebuah studi yang dilakukan oleh tim di Universitas Nasional Cheng Kung (NCKU) di Tainan, Taiwan, menemukan bahwa peningkatan cakupan ruang hijau di suatu wilayah sebesar 1 persen dikaitkan dengan penurunan angka bunuh diri sebesar 0,2 persen.

Studi tentang kemungkinan korelasi tersebut dipimpin oleh profesor Departemen Geomatika NCKU Wu Chih-da, dan baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal akademik Landscape and Urban Planning, kata universitas tersebut dalam siaran persnya pada Selasa (7/11).

Dalam studi tersebut, tim Wu mengambil informasi dari database Asuransi Kesehatan Nasional mengenai jumlah kasus bunuh diri di masing-masing 368 kota di Taiwan dari tahun 2000 hingga 2018.

Mereka kemudian menggunakan data geografis dan satelit untuk mengukur jumlah ruang hijau – terutama taman dan kampus sekolah – di setiap kota.

Dari sana, tim menggunakan perangkat lunak analisis pola spasial Fragstats untuk mengukur data berdasarkan beberapa indeks ruang hijau, termasuk ukuran, bentuk, dan kedekatan lahan dengan manusia.

Menurut Wu, para peneliti juga harus menormalkan data dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diketahui mempengaruhi angka bunuh diri, seperti usia, jenis kelamin, keadaan ekonomi, pendidikan, dan tingkat urbanisasi.

Misalnya, katanya, data historis menunjukkan bahwa daerah pedesaan di Taiwan memiliki tingkat bunuh diri yang lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan, meskipun pada umumnya memiliki lebih banyak akses terhadap ruang hijau.

Namun fenomena tersebut didorong oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat bunuh diri, dan oleh karena itu harus disesuaikan agar dampak ruang hijau dapat dianalisis secara akurat, kata Wu.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa paparan jangka panjang terhadap ruang hijau – khususnya ruang hijau yang berukuran lebih besar, bentuknya lebih sederhana, dan lebih dekat dengan manusia – dikaitkan dengan penurunan risiko bunuh diri.

Secara kuantitatif, ditemukan bahwa peningkatan cakupan ruang hijau sebesar 1 persen di suatu wilayah dikaitkan dengan penurunan angka bunuh diri sebesar 0,2 persen.

Dengan kata lain, jika suatu daerah mempunyai 1.000 kasus bunuh diri selama periode 10 tahun, dengan meningkatkan cakupan ruang hijau sebesar 1 persen, hal tersebut dapat mengurangi jumlah kasus bunuh diri menjadi 998.

Wu mengatakan dia berharap penelitian ini akan berguna bagi para perencana kota di pemerintahan, khususnya mereka yang berada di perkotaan, yang harus menghadapi nilai properti yang tinggi dan kurangnya ruang terbuka.

Dalam keadaan seperti ini, bahkan proyek kecil sekalipun, seperti menyatukan beberapa bidang tanah kecil untuk menciptakan koridor hijau, dapat memberikan efek menguntungkan pada kesehatan psikologis warga, katanya.

Sumber: Focus Taiwan

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan