Banner

MER-C salurkan bantuan sembako untuk pengungsi Rohingya di Lhoksumawe

MER-C salurkan bantuan sembako untuk pengungsi Rohingya di Lhoksumawe, Aceh, pada Senin (26/8/2024) . (Foto: Istimewa)

Pengungsi Rohingya yang sudah tinggal di kamp pengungsian selama delapan bulan di beberapa wilayah Aceh memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

 

Jakarta (Indonesia Windows) – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyalurkan bantuan sembako berupa beras sebanyak 34 karung dengan berat 15 kilogram per karung dan minyak goreng sebanyak 50 kilogram untuk pengungsi Rohingya di Lhoksumawe.

Dalam keterangannya yang diterima Indonesia Window di Jakarta Selasa, penyaluran bantuan oleh MER-C itu berlangsung pada Senin (20/8).

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Koordinator MER-C Aceh Ira Hadiati kepada Kepala Desa Ulee Blang Mane M. Khalis Munadi, yang mengelola dapur umum untuk kebutuhan makanan para pengungsi tersebut di desanya.

Ira mengatakan saat ini pengungsi Rohingya di Aceh tersebar di beberapa wilayah dan setiap kamp pengungsian memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Untuk itu, MER-C dalam hal ini berusaha memberikan bantuan sesuai kebutuhan di lapangan.

Banner

“Sebelumnya saya juga sudah memberikan bantuan di dua lokasi, yaitu di Mina Raya dan di Pidi. Pada tiap kamp pengungsi itu terdapat kebutuhan yang masing-masing berbeda. Di Mina Raya mereka butuh pakaian, di Pidi mereka butuh sanitasi, air bersih dan kamar mandi, kemudian di Lhoksumawe, saya dapat info karena mereka pindahan dari Sabang mereka membutuhkan makanan,” kata Ira.

Sementara untuk pengungsi Rohingya di Aceh Timur, MER-C juga membagikan bantuan berupa buku iqra dan kitab al qur’an, tikar besar untuk mushalla dan solar cell portable untuk penerangan tenda pengungsi.

Kepala Desa Ulee Blang Mane mengatakan dapur umum untuk pengungsi Rohingya ini sudah berlangsung selama delapan bulan. Dapur umum ini dikelola oleh Desa dengan 120 orang bergantian memasak untuk ratusan pengungsi Rohingya.

“Jadi sekarang yang bekerja disini lebih kurang 120 orang…kami buat tugas bergiliran sehingga dalam sehari bisa bekerja 18 orang,” kata Khalis.

Kini sekitar 370 pengungsi Rohingya dari dewasa hingga anak-anak masih ditempatkan di kamp penampungan sementara di gedung bekas kantor imigrasi Lhoksumawe.

MER-C adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela dan mobilitas tinggi.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan