Banner

Penggemar mobil klasik Lebanon pamerkan sederet koleksi antik bernilai tinggi

Sebuah mobil klasik dipajang dalam pameran yang digelar di Aley, Kegubernuran Gunung Lebanon, Lebanon, pada 27 Agustus 2022. (Xinhua/Bilal Jawich)

Mengoleksi mobil klasik masih menawarkan keuntungan yang besar, terlepas dari krisis ekonomi yang melanda Lebanon.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Lebih dari 65 pemilik mobil klasik pada Sabtu (27/8) berkumpul di Aley, sebuah kota di Gunung Lebanon, untuk memamerkan mobil mereka. Ajang tersebut mempertemukan berbagai koleksi mobil antik mulai dari tahun 1945 hingga 1978 yang diparkir di alun-alun kota itu dan menarik perhatian banyak orang yang melintas.

Banner

Wajdi Mrad, Wali Kota Aley sekaligus penyelenggara acara tersebut, mengatakan kepada Xinhua bahwa tujuan pameran itu adalah untuk mengumpulkan penggemar mobil klasik dari seluruh negeri untuk berbagi kecintaan mereka pada mobil kuno dan berbagi pengalaman dalam merawat kendaraan tersebut.

Mobil klasik
Mobil-mobil klasik dipajang dalam sebuah pameran yang digelar di Aley, Kegubernuran Gunung Lebanon, Lebanon, pada 27 Agustus 2022. (Xinhua/Bilal Jawich)

“Kami juga saling membantu secara finansial untuk menjaga mobil kami tetap terawat dengan baik di tengah krisis saat ini,” kata Yasser Tabbara, seorang peserta pameran berusia 65 tahun, kepada Xinhua.

“Acara ini mencerminkan kecintaan besar orang Lebanon terhadap mobil-mobil klasik,” kata Tabbara di samping Chevrolet Camaro Z28 keluaran tahun 1978 miliknya.

Banner

Tabbara menambahkan bahwa komunitas mobil antik setempat yang diikutinya sering mengadakan acara pelesiran di akhir pekan, di mana para kolektor berkumpul membawa mobil masing-masing dan menikmati berkendara ke berbagai tempat.

Alaa Dahdouh, seorang pemilik mobil antik, mengaku bahwa keindahan kendaraan tersebut bersifat langka dan tak tertahankan, sehingga dia pun senang dapat merawatnya dengan baik.

Bassel Ghosn, seorang peserta yang memiliki delapan mobil kuno, mengaku dirinya jatuh cinta pada mobil klasik sejak masih kecil, dan bercita-cita untuk mempelajari permesinan serta seluk-beluk mobil-mobil tersebut.

Banner

“Saya memperbaiki sendiri hampir setiap kerusakan di mobil saya dan hanya meminta bantuan untuk masalah yang rumit,” katanya kepada Xinhua. “Mobil klasik ini langka dan terkenal pada masanya karena performanya yang tinggi dan desainnya yang sangat bagus,” katanya.

Mobil klasik
Mobil-mobil klasik dipajang dalam sebuah pameran yang digelar di Aley, Kegubernuran Gunung Lebanon, Lebanon, pada 27 Agustus 2022. (Xinhua/Bilal Jawich)

Terlepas dari krisis ekonomi yang melanda negara itu, mengoleksi mobil antik masih menawarkan keuntungan yang besar.

Ghosn menuturkan dirinya membeli Pontiac Trans Am 1979 seharga 8.500 dolar AS dan membayar 7.000 dolar AS lagi untuk merombaknya, tetapi menjualnya saat ini dapat menghasilkan keuntungan sekitar 10.000 dolar AS.

Banner

“Mobil klasik tua merupakan investasi yang sangat bagus. Mobil-mobil ini mempertahankan nilainya dengan baik … sedangkan untuk mobil modern, nilai mereka terdepresiasi seiring berjalannya waktu,” jelas Ghosn.

Pandangannya itu diamini oleh Tabbara. “Chevrolet Camaro ini dahulu saya beli hanya seharga 2.000 dolar AS dan saya membayar sekitar 10.000 dolar AS untuk merombaknya. Saat ini saya bisa menjualnya seharga 35.000 dolar AS,” ungkap Tabbara.

“Namun saya tidak akan menjualnya kecuali saya menemukan mobil yang lebih cantik lagi,” imbuhnya.

Banner

Mrad, penyelenggara acara tersebut, menuturkan para penggemar mobil kuno Lebanon masih terus membeli meski cenderung lebih berhati-hati dalam kondisi ekonomi saat ini.

Mobil klasik
Sebuah mobil klasik dipajang dalam pameran yang digelar di Aley, Kegubernuran Gunung Lebanon, Lebanon, pada 27 Agustus 2022. (Xinhua/Bilal Jawich)

Lebanon saat ini mengalami krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menjerumuskan lebih dari 80 persen populasi ke dalam kemiskinan dan memaksa warga untuk lebih berfokus pada kebutuhan yang paling mendesak.

*1 dolar AS = 14.814 rupiah

Banner

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan