Pengembangan daya komputasi yang lebih kuat menjadi titik fokus utama dalam inisiatif strategis China, didorong oleh kebutuhan ekonomi digital yang sedang berkembang pesat dan inovasi dalam model bahasa besar (large language model/LLM).
Beijing, 8 Juli (Xinhua) – Di tengah kompetisi global untuk membangun kecerdasan umum buatan (artificial general intelligence/AGI), pengembangan daya komputasi yang lebih kuat menjadi titik fokus utama dalam inisiatif strategis China, didorong oleh kebutuhan ekonomi digital yang sedang berkembang pesat dan inovasi dalam model bahasa besar (large language model/LLM).
Data yang diungkap pada Konferensi Ekonomi Digital Global (Global Digital Economy Conference) 2024, yang berakhir pada Jumat (5/7) di Beijing, menunjukkan bahwa per akhir tahun lalu, total rak standar yang digunakan di pusat data di seluruh negeri telah melampaui 8,1 juta di China, dengan total daya komputasi 230 EFLOPS. EFLOPS merupakan satuan kecepatan sebuah komputer. Sistem komputasi 1 EFLOPS dapat menyelesaikan 1 kuintiliun operasi floating-point per detik.
Di era perangkat yang saling terhubung dan lonjakan data, daya komputasi, sebagai “energi baru” ekonomi digital, mengubah lanskap ekonomi global dengan kecepatan yang belum pernah terlihat sebelumnya, kata Wang Xiaoli dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China (China Academy of Information and Communications Technology/CAICT) pada konferensi tersebut.
Ke depannya, China menargetkan untuk mendorong daya komputasi agregat negara itu sebesar lebih dari 30 persen per 2025, menurut rencana yang dirilis oleh enam departemen pemerintah pada Oktober 2023. Rencana itu juga menargetkan total daya komputasi China untuk mencapai 300 EFLOPS per 2025.
Selama proses ini, sistem komputasi dan pusat data membutuhkan tenaga listrik yang cukup besar untuk mengoperasikan dan mendinginkan perangkat keras, sehingga efisiensi energi menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan daya komputasi.
Guna memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, sektor-sektor terkait di China melakukan upaya ekstensif untuk mengintegrasikan pengembangan energi hijau dengan daya komputasi. Pada konferensi yang baru saja berakhir itu, Yan Gang, direktur teknis Yovole Network, penyedia layanan pusat data komputasi awan yang berbasis di Shanghai, menguraikan strategi mereka untuk penyimpanan energi yang efisien menggunakan teknologi manajemen energi yang canggih.
“Pusat komputasi pintar kami menggunakan gabungan sistem pendingin, pemanas, dan daya yang menggunakan energi hidrogen, penyimpanan fotovoltaik, pendinginan evaporasi tidak langsung (indirect evaporative cooling), serta teknologi pendinginan cair (liquid cooling). Pada April lalu, kami juga bermitra dengan Tesla untuk menerapkan teknologi penyimpanan energi Megapack mereka di pusat komputasi pintar kami,” jelas Yan.
Sementara itu, karena permintaan akan daya komputasi yang tinggi, wilayah timur China berbagi peluang pengembangan di era digital dengan berbagai wilayah lain di negara ini.
Daerah setingkat provinsi di bagian barat China yang luas dan kaya akan sumber daya memanfaatkan keunggulan signifikan di bidang energi hijau dan kondisi geografis yang menguntungkan. Faktor-faktor ini memungkinkan mereka untuk menyediakan sumber daya komputasi berkualitas tinggi dan mendorong mereka untuk memanfaatkan peluang untuk membangun pusat data masif yang mendukung industri pintar di negara tersebut.
Pada Desember 2023, Kota Ulanqab di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, menandatangani nota kerja sama strategis dengan Komisi Ekonomi dan Teknologi Informasi Kota Beijing untuk mendorong masuknya daya komputasi hijau ke Beijing.
Menurut Wakil Wali Kota Ulanqab Chai Yue, kota tersebut berencana menyediakan daya komputasi ramah lingkungan untuk keperluan umum sebesar lebih dari 10.000 PFLOPS untuk Beijing setiap tahunnya per 2025. Satu PFLOP, atau petaFLOP, setara dengan satu kuadriliun operasi floating-point per detik.
Selain itu, sumber daya komputasi di daerah ini telah mengubahnya dari sebuah pusat industri peternakan tradisional menjadi daya tarik bagi sektor-sektor yang berhubungan dengan AI. Menurut Biro Manajemen Mahadata Hohhot, ibu kota daerah ini, separuh dari 70 model besar yang terdaftar di Beijing sedang menjalani pelatihan di Mongolia Dalam.
Selain membangun infrastruktur seperti pusat data, penyedia layanan komputasi di berbagai industri tengah mengeksplorasi cara-cara untuk mengintegrasikan daya komputasi secara langsung ke perusahaan, rumah tangga, dan distrik bisnis.
Sektor yang menjanjikan ini sedang menjajaki model “daya komputasi plus”, menjalin kolaborasi erat dengan berbagai sektor termasuk keuangan, pendidikan, perawatan kesehatan, dan transportasi.
Pada 2020, Beijing meluncurkan area demonstrasi kemudi otonomos di Yizhuang, yang terletak di pinggiran selatan ibu kota China itu. Sistem jalan pintar ini menggunakan perangkat pintar holografis untuk memantau kondisi lalu lintas, didukung oleh tiang multifungsi di sepanjang jalan yang mengirimkan data komputasi ke kendaraan dan sistem awan waktu nyata (real-time). Teknologi kolaborasi kendaraan dan jalan raya ini, yang didukung oleh sumber daya komputasi yang melimpah, mengoptimalkan solusi berkendara untuk mobil, sehingga meningkatkan keselamatan dan efisiensi lalu lintas.
“Daya komputasi diterapkan secara luas di berbagai sektor, termasuk pemerintahan, industri, transportasi, dan perawatan kesehatan, terus mendorong munculnya teknologi, model, dan bentuk bisnis baru. Infusi inovasi ini memberikan momentum yang signifikan untuk pembangunan ekonomi berkualitas tinggi,” ujar Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China Jin Zhuanglong.
Laporan: Redaksi