Sidang kepemilikan senjata Hunter Biden dibuka, tarik perhatian nasional di tahun pemilu

Hunter Biden, putra Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, berbicara dalam konferensi pers di luar Gedung Capitol di Washington DC, AS, pada 13 Desember 2023. (Xinhua/Aaron Schwartz)

Pengadilan Hunter Biden tentang kepemilikan senjata api terjadi hanya beberapa hari setelah mantan presiden AS Donald Trump, pesaing Presiden Biden dalam pemilihan presiden 2024, dinyatakan bersalah dalam pengadilan pidana pertama terhadap mantan presiden dalam sejarah AS.

 

Washington, AS (Xinhua) – Persidangan putra Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Hunter Biden, atas tuduhan kejahatan senjata api dibuka dengan pemilihan juri pada Senin (3/6) di Wilmington, Negara Bagian Delaware, AS, menarik perhatian nasional pada tahun pemilihan umum (pemilu) yang penuh dengan perdebatan.

Ini merupakan penuntutan pertama bagi anak seorang presiden yang sedang menjabat dalam sejarah AS.

Hunter Biden, putra bungsu sekaligus satu-satunya putra Presiden Biden yang masih hidup, menghadapi tiga dakwaan kejahatan senjata api dalam persidangan bersejarah dengan ancaman hukuman maksimal 25 tahun penjara jika dia terbukti bersalah.

Pria berusia 54 tahun itu didakwa pada September lalu oleh dewan juri federal atas tuduhan terkait pembelian pistol revolver pada Oktober 2018 ketika dia masih menjadi pengguna narkoba.

Tuduhan tersebut meliputi pernyataan palsu dalam pembelian senjata api, pernyataan palsu terkait informasi yang harus disimpan oleh diler berlisensi senjata api federal, dan kepemilikan senjata api oleh seorang pengguna yang melanggar hukum atau kecanduan zat terlarang.

Hunter Biden, yang mengaku tidak bersalah atas ketiga dakwaan tersebut, tiba di gedung pengadilan di Wilmington pada Senin pagi waktu setempat untuk hari pertama pemilihan juri dalam persidangannya.

Ibu Negara AS Jill Biden dan istri Hunter Biden, Melissa Cohen Biden, hadir secara langsung di gedung pengadilan untuk menunjukkan dukungan keluarga.

Hunter Biden juga sedang menghadapi persidangan pidana lainnya di Los Angeles atas tuduhan penipuan pajak. Seorang hakim federal bulan lalu setuju untuk menunda persidangan hingga September.

Presiden Biden pada Senin menyampaikan pernyataan tentang persidangan putranya, dengan mengatakan bahwa “Sebagai Presiden, saya tidak dan tidak akan mengomentari kasus-kasus federal yang belum selesai prosesnya, tetapi sebagai seorang Ayah, saya memiliki cinta yang tak terbatas untuk putra saya, kepercayaan padanya, dan rasa hormat atas kekuatannya.”

“Keluarga kami telah melalui banyak hal bersama, dan Jill serta saya akan terus berada di sana untuk Hunter dan keluarga kami dengan cinta juga dukungan kami,” imbuhnya.

CNN melaporkan bahwa sekitar 250 warga Delaware telah dipanggil untuk layanan juri, mengutip hakim.

Para warga tersebut akan disaring menjadi sebuah panel yang terdiri dari 12 juri yang akan duduk di persidangan (seated juror) dan empat juri alternatif. Sebagai bagian dari proses seleksi, para calon juri akan ditanya apakah mereka dapat tetap netral terlepas dari pandangan mereka tentang pemilu 2024, menurut laporan tersebut.

Pengadilan Hunter Biden
Hunter Biden, putra Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, terlihat setelah konferensi pers di luar Gedung Capitol di Washington DC, AS, pada 13 Desember 2023. (Xinhua/Aaron Schwartz)

Pengadilan senjata api Hunter Biden terjadi hanya beberapa hari setelah mantan presiden AS Donald Trump, pesaing Presiden Biden dalam pemilihan presiden 2024, dinyatakan bersalah dalam pengadilan pidana pertama terhadap mantan presiden dalam sejarah AS. Trump divonis bersalah atas kejahatan pidana oleh juri di New York pada Kamis (30/5) atas seluruh 34 tuduhan kejahatan memalsukan catatan bisnis dalam upaya menyembunyikan pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno pada 2016, tak lama sebelum pemilihan presiden.

Persidangan Hunter Biden “semakin mengukuhkan ruang sidang sebagai pemain utama dalam pemilihan presiden yang tidak lazim dan kacau,” tulis The Washington Post, surat kabar utama AS yang terbit di Washington DC, ibu kota negara itu.

“Kasus-kasus yang menimpa Trump dan Hunter Biden sangat berbeda, paling tidak karena salah satu terdakwa sedang berusaha untuk menjadi presiden dan yang lainnya adalah warga negara biasa. Namun keduanya dapat memengaruhi pemilu 2024 karena Partai Republik berusaha mengaitkan Biden dengan masalah hukum putranya, dan penanganan presiden terhadap kasus-kasus tersebut akan diawasi secara ketat oleh para pemilih dengan mempertimbangkan kinerjanya sebagai presiden dan kepala negara,” tulis surat kabar itu.

Sejarawan kepresidenan CNN Douglas Brinkley menegaskan dalam sebuah laporan di saluran televisi tersebut bahwa bencana hukum yang menerpa Hunter Biden “sangat menarik perhatian karena dia adalah putra presiden.”

“Cobaan ini seperti seekor burung albatros di leher Presiden Biden dan sangat membebani kejiwaannya,” imbuh Brinkley.

Associated Press melaporkan bahwa persidangan senjata Hunter Biden “dapat berlangsung hingga dua pekan dan kemungkinan besar mencakup perbedaan pendapat yang tajam mengenai bukti-bukti yang muncul selama kampanye pemilihan kembali ayahnya.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan