Banner

Jejak ‘deinonychosaurus’ terbesar di dunia ditemukan di Fujian, China

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 10 November 2020 ini menunjukkan situs jejak dinosaurus yang ditemukan di Lincheng, Kota Longyan, Provinsi Fujian, China tenggara. (Xinhua)

Penemuan Fujianipus yingliangi sangat memperluas rentang ukuran jejak deinonychosaurus, yang sangat penting untuk studi dinosaurus zaman Kapur Akhir di China.

 

Beijing, China (Xinhua) – Para ilmuwan berhasil menemukan jejak kaki berjari dua berukuran besar di Lincheng, Provinsi Fujian, China timur, yang merupakan milik deinonychosaurus, kata tim ilmuwan pada Senin (6/5).

Setidaknya delapan jenis jejak dinosaurus berhasil ditemukan dalam beberapa tahun di situs jejak Longxiang oleh para ilmuwan dan pakar dari Universitas Geosains China (China University of Geosciences/CUG) dan Yingliang Stone Natural History Museum, 12 di antaranya merupakan jejak deinonychosaurus didaktil yang terbagi dalam dua morfologi.

Dari 12 jejak fosil berjari dua itu, lima di antaranya merupakan jejak berukuran besar dengan panjang rata-rata 36,4 sentimeter dan lebar 16,9 sentimeter, mendorong para peneliti untuk menetapkan takson dinosaurus baru, yaitu Fujianipus yingliangi.

Berdasarkan proporsi jari kaki relatif, Fujianipus kemungkinan merupakan troodontid.

Banner

“Ini adalah jejak deinonychosaurus terbesar yang ditemukan di China dan sekitarnya,” ujar Xing Lida, associate professor di CUG, seraya menambahkan bahwa berdasarkan ukuran jejaknya, Fujianipus diperkirakan memiliki panjang setidaknya 5 meter, dengan tinggi pinggul hampir 2 meter.

“Situs jejak Longxiang merupakan situs jejak dinosaurus zaman Kapur Akhir yang paling terawat, terluas, dan paling beragam yang ditemukan di China hingga saat ini,” kata Niu Kecheng, kurator di Yingliang Stone Natural History Museum.

Penemuan Fujianipus yingliangi sangat memperluas rentang ukuran jejak deinonychosaurus, yang sangat penting untuk studi dinosaurus zaman Kapur Akhir di China, imbuh Niu.

Penemuan tersebut belum lama ini diterbitkan di jurnal internasional iScience.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan