Banner

Peneliti: Ekonomi tumbuh karena digital ekonomi

Ilustrasi. (Photo by ROBIN WORRALL on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Ekonomi Indonesia selalu dalam ujian dengan bergolaknya situasi global, terutama karena perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang mendorong sejumlah negara memberlakukan kebijakan proteksionisme atas tarif dan jumlah barang impor.

Peneliti senior bidang ekonomi Universitas Indonesia, Kiki Verico, menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia saat ini sedang bergantung pada kondisi keuangan global.

Meskipun secara internasional ekonomi Indonesia dalam keadaan tertekan, menurut dia, pertumbuhannya tetap berkualitas.

“Lebih baik tumbuh pelan, tapi inequality (ketimpangan) dan unemployment (pengangguran)-nya turun. Itu Indonesia saat ini,” ujar Kiki, seraya menambahkan bahwa secara domestik, ekonomi Indonesia tumbuh karena ekonomi digital.

Dalam laporan e-Conomy SEA 2019, Google menyebutkan bahwa nilai ekonomi bebasis Internet Indonesia merupakan yang terbesar dan tertinggi di Asia Tenggara sebesar 40 miliar dolar AS (1 dolar AS= 13.973,60 rupiah) pada 2019.

Banner

Nilai tersebut naik dari 8 miliar dolar AS pada 2015.

Google memperkirakan nilai ekonomi Internet Indonesia tetap akan menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara sebesar 133 miliar dolar AS pada 2025.

Dari nilai ekonomi Internet tersebut, sektor perdagangan elektronik (e-commerce) merupakan yang tertinggi, yakni sebesar 21 miliar dolar AS pada 2019, dan diperkirakan naik menjadi 82 miliar dolar AS pada 2025.

Dalam laporan e-Conomy SEA 2019, Google menyebutkan bahwa masyarakat di Indonesia rata-rata menghabiskan 4 jam, 35 menit per hari untuk mengakses Internet melalui telepon seluler.

Indonesia berada di urutan ketiga setela Thailand (5 jam, 13 menit) dan Filipina (4 jam, 58 menit).

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan