Pendapatan Huawei China pada 2022 diperkirakan mencapai 636,9 miliar yuan, di tengah pembatasan Amerika Serikat yang telah menjadi kenormalan bagi raksasa teknologi tersebut.
Shenzhen, China (Xinhua) – Raksasa teknologi China Huawei memperkirakan bahwa pendapatannya pada 2022 akan mencapai 636,9 miliar yuan, menurut Eric Xu, chairman bergilir perusahaan itu.
Kinerja tersebut sejalan dengan perkiraan, kata Xu dalam pesan Tahun Baru tahunan perusahaan itu pada Jumat (30/12).
Selama setahun terakhir, bisnis infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi Huawei mempertahankan pertumbuhan yang stabil, dan penurunan dalam bisnis perangkat telah berkurang. Huawei mencapai pertumbuhan pesat dalam kekuatan digital dan Huawei Cloud, serta meningkatkan daya saing dan pengalaman pengguna komponen otomotif pintar ke level yang lebih tinggi, kata Xu.
“Pada 2022, kami berhasil keluar dari mode krisis. Pembatasan Amerika Serikat kini menjadi kenormalan baru bagi kami, dan kami kembali menjalankan bisnis seperti biasa,” kata Xu.
Pada 2021, pendapatan Huawei China tercatat sebesar 636,8 miliar yuan, turun dari 891,4 miliar yuan pada 2020. Investasinya di bidang penelitian dan pengembangan (litbang) mencapai 142,7 miliar yuan pada 2021, mencakup 22,4 persen dari pendapatan tahunannya.
Xu mengatakan bahwa digitalisasi dan dekarbonisasi adalah kunci kesuksesan di masa depan, dan di sinilah peluang masa depan berada. Tahun depan, perusahaan yang berkantor pusat di Shenzhen ini akan terus memperkuat investasi litbang dan menjadikan produk dan solusinya lebih kompetitif melalui inovasi, penataan kembali arsitektur, dan desain rekayasa sistem.
*1 yuan = 2.257 rupiah
Laporan: Redaksi