Pendapatan dan laba Pfizer Inc. diperkirakan mengalami penurunan tajam secara tahunan (year on year/yoy) pada 2023, usai mencatatkan rekor tertinggi pada 2022.
New York City, AS (Xinhua) – Perusahaan farmasi dan bioteknologi Amerika Serikat (AS) Pfizer Inc. menyampaikan bahwa pihaknya memperkirakan akan mengalami penurunan tajam pendapatan dan laba secara tahunan (year on year/yoy) pada 2023, usai mencatatkan rekor tertinggi pada 2022.
Pfizer pada Selasa (31/1) melaporkan pendapatan senilai 100,3 miliar dolar AS dan laba per saham (earnings per share/EPS) dilusian yang disesuaikan mencapai 6,58 dolar AS pada 2022, yang keduanya mencatatkan rekor tertinggi.
Nilai pendapatan dan EPS dilusian yang disesuaikan tahunan Pfizer masing-masing melonjak 23 persen dan 62 persen (yoy).
Sebagian besar pertumbuhan itu didorong oleh penjualan obat antivirus oral Paxlovid dan vaksin COVID-19 Comirnaty.
Tidak mencakup kontribusi dari Paxlovid dan Comirnaty, nilai pendapatan Pfizer tumbuh 2 persen secara operasional pada 2022.
Mengingat AS kemungkinan akan mengakhiri darurat kesehatan masyarakat (public health emergency/PHE) COVID-19 pada Mei 2023, total belanja pemerintah di seluruh dunia yang lebih sedikit akan menghambat prospek penjualan produk-produk medis yang terkait dengan COVID-19.
Pfizer memperkirakan akan meraup pendapatan senilai 67 hingga 71 miliar dolar AS dan EPS dilusian yang disesuaikan perusahaan itu akan mencapai 3,25 hingga 3,45 dolar AS pada 2023, masing-masing menurun 29 hingga 33 persen dan 48 hingga 51 persen.
Perkiraan nilai pendapatan dan EPS dilusian yang disesuaikan itu bahkan jauh lebih rendah dari angka pada 2021.
Secara khusus, Pfizer memprediksi akan membukukan pendapatan sekitar 8 dan 13,5 miliar dolar AS dari Paxlovid dan Comirnaty pada 2023, masing-masing 58 dan 64 persen lebih rendah dari nilai pendapatan yang dibukukan pada 2022.
Kendati demikian, Pfizer memprediksi akan mengalami peningkatan pendapatan sebesar 7 hingga 9 persen pada 2023 di luar produk-produk COVID-19 dan dampak valuta asing yang diantisipasi.
Pfizer berpotensi mencatatkan jumlah peluncuran produk dan indikasi baru terbesar pada 2023, menurut Albert Bourla, Chairman dan CEO Pfizer.
*1 dolar AS = 14.992 rupiah
Laporan: Redaksi