Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) dan perusahaan asal China, Tebian Electric Apparatus (TBEA) Co., Ltd. memulai kerja sama untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 300 megawatt (MW).
Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) dan perusahaan asal China, Tebian Electric Apparatus (TBEA) Co., Ltd. memulai kerja sama untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 300 megawatt (MW).
Penandatanganan dokumen kerja sama dilakukan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi dan Direktur Pemasaran TBEA Alex Chen Chuan di Palembang pada Rabu (21/8).
Elen menyebut kerja sama ini menandai langkah maju Provinsi Sumsel dalam memanfaatkan solusi energi terbarukan dan pengembangan sumber daya energi bersih.
Kolaborasi ini bukan yang pertama kali dilakukan TBEA di Indonesia. Pada Oktober lalu, perusahaan China itu juga menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di bidang penelitian, pengembangan manufaktur peralatan, dan infrastruktur kelistrikan. Kemitraan ini juga mencakup pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan, yang meliputi PLTS, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pembangkit listrik tenaga air pumped-storage, dan pembangkit listrik tenaga hidrogen di Indonesia.
Laporan: Redaksi