Banner

Israel akan bebaskan sekitar 2.000 warga Palestina di bawah kesepakatan gencatan senjata Gaza

Warga Palestina terlihat di antara rumah-rumah yang hancur di Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, pada 19 Februari 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Pemerintah Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas guna mengakhiri perang di Gaza dan menjamin pembebasan semua sandera yang tersisa.

 

Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) Pemerintah Israel pada Jumat (10/10) dini hari waktu setempat menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas guna mengakhiri perang di Gaza dan menjamin pembebasan semua sandera yang tersisa.

Berdasarkan ketentuan perjanjian tersebut, yang salinannya diperoleh Xinhua, gencatan senjata kini telah berlaku.

“Pemerintah saat ini telah menyetujui kerangka kerja untuk pembebasan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Kesepakatan tersebut memperoleh cukup suara, meskipun menteri-menteri propemukim seperti Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich memberikan suara tidak setuju.

Banner

“Perang akan segera berakhir setelah mendapat persetujuan dari pemerintah Israel,” menurut perjanjian itu. “Semua operasi militer, termasuk bombardir udara dan artileri serta operasi penargetan akan dihentikan.”

Sebelumnya, pada Kamis (9/10), menjelang pemungutan suara penting oleh Kabinet Keamanan dan seluruh pemerintah Israel, seorang pejabat Israel mengatakan, Israel akan membebaskan sekitar 2.000 warga Palestina, termasuk anak-anak di bawah umur dan militan terpidana, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza dengan Hamas, demikian dikatakan

Kabinet Keamanan Israel menggelar pertemuan pada malam hari menjelang sidang pleno kabinet untuk memvoting fase pertama dari rencana perdamaian 20 poin yang didukung Amerika Serikat (AS), kata pejabat tersebut kepada Xinhua dengan syarat anonimitas.

Menurut pejabat tersebut, gencatan senjata akan berlaku setelah voting selesai. Dalam waktu 24 jam, militer Israel akan melakukan penarikan awal ke batas yang disebut sebagai “garis kuning”, merujuk pada peta gencatan senjata yang dirilis oleh Gedung Putih bulan lalu yang memuat beberapa tahap penarikan.

Israel juga akan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza, tambah pejabat tersebut.

Berdasarkan kesepakatan itu, Hamas akan memulangkan 20 sandera yang diyakini masih hidup dan jenazah 28 sandera lainnya. Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan tahanan Palestina. Daftar tersebut mencakup sekitar 270 narapidana yang dihukum atas berbagai pelanggaran, termasuk serangan terhadap warga Israel, serta sekitar 1.700 penduduk Gaza yang ditahan tanpa proses pengadilan dan tidak terlibat dalam serangan mendadak Hamas pada 2023 dan juga tidak dianggap sebagai militan oleh Israel. Di antara mereka terdapat 22 anak di bawah usia 18 tahun. Israel juga akan mengembalikan jenazah 360 militan Gaza.

Banner

Pejabat tersebut mengonfirmasi bahwa Marwan Barghouti, seorang pemimpin senior Fatah yang ditahan sejak 2002 dan sedang menjalani beberapa hukuman seumur hidup atas serangan mematikan dalam Intifada Kedua, tidak akan dibebaskan berdasarkan kesepakatan tersebut.

Pada Kamis yang sama, utusan Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dan menantu Trump Jared Kushner tiba di Israel menjelang pemungutan suara pemerintah. Sebelumnya, mereka telah bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Kairo dan sedang mempersiapkan kunjungan Trump ke kawasan tersebut yang dijadwalkan pekan depan.

Serangan tanpa henti Israel selama dua tahun telah membuat Gaza porak-poranda, menyebabkan kelaparan, dan menewaskan lebih dari 67.000 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan