Banner

Pemerintah Indonesia tingkatkan upaya kendalikan penyebaran cacar monyet

Seorang wanita menyaksikan konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta pada 20 Agustus 2022. (Xinhua/Agung Kuncahya B.)

Pemerintah Indonesia terus memperkuat langkah-langkah pengendalian perbatasan, dengan maskapai penerbangan dan otoritas pelabuhan didesak untuk mewaspadai penumpang yang menunjukkan gejala cacar monyet.

 

Jakarta (Xinhua) – Otoritas kesehatan di Indonesia telah meningkatkan upaya untuk mengendalikan penyebaran wabah cacar monyet (monkeypox) setelah terdeteksinya kasus terkonfirmasi pertama virus tersebut di ibu kota, Jakarta.

Pada rapat dengar pendapat dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) pada Selasa (30/8), Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pihak kementerian telah memesan sekitar 2.000 vaksin cacar monyet dari sebuah perusahaan bioteknologi di Denmark dan tengah berupaya untuk mendapatkan obat-obatan yang relevan dari Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, kementerian itu mengatakan bahwa mereka menargetkan untuk mengimpor sekitar 10.000 vaksin guna mencegah mereka yang telah terpapar cacar monyet menjadi lebih parah akibat penyakit tersebut.

Indonesia mengumumkan kasus pertama cacar monyet hampir dua pekan lalu, ketika seorang pria warga negara Indonesia yang pulang setelah melakukan perjalanan internasional pada awal Agustus dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut. Pasien berusia 27 tahun itu dilaporkan merasakan demam dengan ruam cacar di tubuhnya termasuk wajah, telapak tangan, dan kakinya.

Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril pada Selasa mengatakan kepada media setempat bahwa kondisi pasien telah membaik, tetapi masih perlu mengisolasi diri di rumah di bawah pengawasan tim medis. Tim juga telah memeriksa keluarga pasien dan ternyata tidak tertular virus tersebut, imbuh Syahril.

Kasus cacar monyet terdiagnosis melalui tes polymerase chain reaction (PCR) pada swab virus yang diambil dari satu atau lebih lesi atau bisul kulit. Saat ini, setidaknya 12 laboratorium di seluruh negeri telah disiapkan untuk melakukan tes tersebut.

Hingga Senin (29/8), Kemenkes telah menguji 39 kasus suspek di tanah air, 38 di antaranya dinyatakan negatif.

Cacar monyet menyebar melalui kontak dekat dan sering kali berupa sentuhan langsung dari kulit ke kulit, termasuk kontak langsung dengan ruam, keropeng atau cairan tubuh dari penderita cacar monyet, menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi virus, atau kontak dengan sekresi pernapasan dari seseorang yang terinfeksi virus tersebut.

Menanggapi potensi penyebaran cacar monyet, pemerintah Indonesia terus memperkuat langkah-langkah pengendalian perbatasan, dengan maskapai penerbangan dan otoritas pelabuhan didesak untuk mewaspadai penumpang yang menunjukkan gejala penyakit tersebut.

Menkes Budi meminta masyarakat untuk tetap tenang karena sebagian besar orang yang terinfeksi virus cacar monyet sembuh dalam beberapa pekan tanpa perlu perawatan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan