Operator telekomunikasi Rusia luncurkan sistem verifikasi SIM ‘anti-drone’
Pemblokiran akses internet seluler bagi kartu SIM luar negeri selama beberapa jam setelah memasuki wilayah Rusia. Langkah ini akan mencegah UAV menargetkan lokasi tertentu.
Moskow, Rusia (Xinhua/Indonesia Window) – Operator telekomunikasi Rusia meluncurkan mekanisme baru sebagai perlindungan terhadap aktivitas drone, demikian diungkapkan Kementerian Pengembangan Digital Rusia pada Senin (10/11).
Dalam masa uji coba yang dimulai pada Senin, pengguna layanan seluler Rusia yang kartu SIM-nya tidak aktif selama 72 jam atau yang baru saja kembali dari roaming internasional akan memasuki “masa tenggang” selama 24 jam tanpa layanan internet seluler maupun pesan singkat (SMS), kata kementerian tersebut.
Alternatifnya, pelanggan dapat memverifikasi kartu SIM mereka untuk mengonfirmasi bahwa kartu tersebut tidak digunakan pada wahana udara nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) atau drone.
Sementara itu, pengguna luar negeri akan menerima pesan singkat berisi tautan verifikasi untuk membuktikan mereka benar-benar manusia alih-alih perangkat otomatis. Hingga tahap verifikasi selesai, kartu SIM mereka akan tetap diblokir, tanpa akses ke layanan data seluler atau pesan singkat.
Menurut laporan media, semakin banyak drone yang ditembak jatuh dalam konflik ditemukan dilengkapi dengan kartu SIM, yang digunakan untuk menghindari gangguan GPS dengan mengandalkan triangulasi jaringan seluler untuk navigasi yang lebih presisi.
Pada Agustus, Menteri Pengembangan Digital Rusia Maksut Shadayev mengumumkan bahwa departemennya mengusulkan pemblokiran akses internet seluler bagi kartu SIM luar negeri selama beberapa jam setelah memasuki wilayah Rusia. Dia menjelaskan langkah ini akan mencegah UAV menargetkan lokasi tertentu.
Laporan: Redaksi

.jpg)








