Banner

China beli lebih banyak minyak mentah Rusia

Foto yang diabadikan pada 2 Juni 2017 ini menunjukkan sebuah kilang dari proyek Udmurtia Petroleum Corp di Udmurtia, sebuah republik di Rusia barat. (Xinhua/Bai Xueqi)

Pembelian minyak mentah Rusia oleh China meningkat – menggantikan pembeli Eropa dan Amerika Serikat – karena hubungan antara Beijing dan Moskow semakin hangat sejak pecahnya perang Ukraina.

 

Jakarta (Indonesia Window) – China mengimpor lebih banyak jenis minyak mentah Rusia, termasuk kelas Arco yang kurang dikenal, saat negara Asia Timur tersebut menggandakan pembelian bahan bakar fosil itu.

Para pembeli mengambil tiga kargo minyak mentah dari Kutub Utara termasuk varietas Arco yang sangat padat akan belerang untuk kedatangan bulan ini atau pada Februari, menurut Vortexa Ltd., dengan data menunjukkan aliran pertama menuju China dilakukan pada bulan November lalu.

Para pedagang mengatakan, pembelian itu dapat menggantikan beberapa barel dari Timur Tengah, seperti Basrah Heavy Irak.

Perusahaan data dan analitik lain, Kpler Ltd., mengatakan putaran pembelian terbaru China termasuk Varandey dan varietas yang lebih ringan yang dikenal sebagai Novy Port.

Hubungan hangat antara Beijing dan Moskow telah membuatnya meningkatkan impor minyak Rusia sejak pecahnya perang Ukraina, menggantikan pembeli Eropa dan Amerika Serikat (AS). Pembelian minyak Arktik yang tidak biasa terjadi setelah impor minyak mentah dan kondensat harian China mencapai rekor tertinggi kedua pada Desember lalu, menurut Kpler.

Pengolah independen telah berusaha untuk menggunakan kuota impor sejak akhir tahun lalu karena China beralih dari kebijakan Covid Zero, sehingga membantu mendongkrak permintaan.

“Rute ulang Arktik benar-benar terjadi, kata Viktor Katona,” analis minyak utama Kpler yang berbasis di Wina, Swiss, menyoroti tanggal ketika sanksi Uni Eropa terhadap impor minyak mentah Rusia mulai berlaku. “Tingkat minyak Arktik Rusia termasuk di antara aliran yang berorientasi Eropa yang sejak 5 Desember harus menemukan rumah baru di tempat lain, dan dalam hal ini adalah India dan China.”

Para penjual menunjukkan diskon setidaknya 10 dolar AS per barel ke harga ICE Brent untuk Arco yang tiba di bulan Maret berdasarkan pengiriman, lebih terjangkau daripada kelas yang sebanding, kata para pedagang. Brent berjangka terakhir mendekati 79 dolar AS per barel.

Arco dipompa dari ladang Prirazlomnoye di Kutub Utara, dan merupakan salah satu dari tiga grade yang dikirim dari Murmansk, bersama dengan Varandey dan Novy Port. Enam kapal yang memuat kargo dari Murmansk bulan lalu menuju ke India, pembeli besar barel Rusia lainnya di tengah perang Ukraina, tunjuk data pelacakan Bloomberg. Varandey telah menjadi populer di kalangan pengguna India.

Sementara Varandey relatif dikenal di kalangan pembeli Asia, Arco dan Novy Port kurang dikenal di wilayah tersebut. Sebagian besar Arco dulunya mengalir ke Inggris dan Belanda, sementara Novy Port juga fokus pada pembeli Belanda, kata Katona.

China pekan ini mengeluarkan sekitar 112 juta ton kuota impor minyak mentah untuk penyulingan dan pedagang dalam alokasi terakhirnya untuk tahun ini. Kuota yang cukup besar, ditambah dengan konsesi ekspor bahan bakar yang murah hati, dapat mendukung pembelian minyak mentah nasional negara itu serta tingkat pengoperasian kilang dalam beberapa bulan mendatang.

*1 dolar AS = 15.433 rupiah

Sumber: Bloomberg

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan