Pembayaran upah pekerja migran di China semakin baik, berkat upaya-upaya intensif dalam memberantas kasus gagal bayar dan masalah-masalah lain semacam itu dan meningkatnya kesadaran di kalangan pekerja untuk melindungi hak-hak mereka.
Beijing, China (Xinhua) – Badan-badan kejaksaan di seluruh China menangani 1.073 kasus pidana gagal bayar upah yang disengaja dalam 11 bulan pertama 2022, turun 34,09 persen secara tahunan (year on year/yoy), demikian disampaikan kejaksaan tertinggi negara itu pada Kamis (12/1).
Dari Januari hingga November 2022, tercatat sebanyak 1.136 orang yang terlibat dalam kasus-kasus tersebut telah ditangani, turun 33,49 persen dari periode yang sama pada 2021, menurut data yang dirilis Kejaksaan Agung Rakyat (Supreme People’s Procuratorate/SPP) China.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren peningkatan insidensi gagal bayar upah pekerja migran telah semakin dibalikkan di China, berkat upaya-upaya intensif dalam memberantas masalah-masalah semacam itu dan meningkatnya kesadaran di kalangan pekerja untuk melindungi hak-hak mereka, papar Kejaksaan Agung Rakyat China.
SPP menjanjikan hukuman yang lebih tegas atas tindak pidana gagal pembayaran upah pekerja migran demi menciptakan lingkungan hukum yang sehat bagi sektor swasta.
Laporan: Redaksi