Banner

Pembatasan perdagangan Taiwan terhadap produk China diduga langgar aturan WTO

Foto dari udara yang diabadikan pada 22 Juli 2023 ini menunjukkan sebuah terminal peti kemas di Pelabuhan Teluk Beibu di Qinzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Cao Yiming)

Pembatasan perdagangan produk China oleh Taiwan telah berdampak terhadap antara lain sektor petrokimia, tekstil, peralatan elektromekanis, dan otomotif di China Daratan.

 

Beijing, China (Xinhua) – Setelah investigasi awal, pembatasan oleh wilayah Taiwan terhadap produk-produk dari China Daratan diduga melanggar peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), kata Kementerian Perdagangan (Kemendag) China pada Kamis (17/8).

Pembatasan tersebut diduga melanggar sejumlah peraturan WTO seperti peraturan terkait nondiskriminasi dan penghapusan pembatasan kuantitatif secara umum, ujar juru bicara Kemendag China, Shu Jueting, dalam sebuah konferensi pers.

Kemendag China meluncurkan investigasi tersebut pada 12 April setelah permintaan investigasi hambatan perdagangan diajukan oleh tiga kamar dagang impor dan ekspor China Daratan pada Maret.

Investigasi berlanjut melalui survei dan studi lapangan, dan mengikuti prinsip-prinsip kepatuhan hukum, keterbukaan, keadilan, dan imparsialitas, kata Shu.

China Daratan telah mendesak wilayah Taiwan untuk secara efektif memenuhi komitmen WTO-nya, namun Taiwan gagal melakukan perubahan yang diharapkan, katanya.

Jumlah barang impor yang dilarang dari China Daratan terus bertambah, dengan produk-produk yang terlibat dalam investigasi bertambah dari 2.455 saat permintaan diajukan menjadi 2.509 saat ini, menurut kementerian itu.

Pembatasan tersebut telah berdampak terhadap antara lain sektor petrokimia, tekstil, peralatan elektromekanis, dan otomotif di China Daratan, sementara banyak produk pertanian dan barang-barang kebutuhan harian yang berkualitas dan harganya terjangkau dari China Daratan tidak dapat diekspor ke Taiwan, merugikan kepentingan perusahaan-perusahaan ekspor terkait, kata Shu.

Perusahaan dan asosiasi perdagangan yang ikut serta dalam investigasi tersebut telah meminta wilayah Taiwan untuk mencabut pembatasannya, katanya.

Investigasi hambatan perdagangan akan terus berlanjut, dan hasilnya akan dirilis pada waktu yang tepat, katanya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan