Banner

KBRI Beijing: Indonesia suguhkan banyak peluang investasi yang sejalan dengan tren pembangunan China

Yadea pada Senin (13/5/2024) memulai peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik barunya di Karawang, Provinsi Jawa Barat, yang akan mulai memproduksi sepeda motor listrik pada 2026 dengan kapasitas 3 juta unit per tahun. (Sumber: Yadea)

Pembangunan IKN, kemungkinan perpanjangan KCJB, peningkatan beberapa kawasan industri, serta pembangunan lebih lanjut ekosistem energi baru, menyuguhkankan peluang emas bagi investasi China, yang juga sejalan dengan tren pembangunan China yang berfokus pada kualitas tinggi dan hal-hal baru.

 

Beijing, China (Xinhua) – Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk China di Beijing (KBRI Beijing) pada Selasa (14/5) menggelar konferensi pers untuk menjelaskan situasi terkini politik dan ekonomi di Indonesia kepada media China. Konferensi pers tersebut secara khusus menyoroti potensi investasi lebih lanjut China untuk Indonesia di sejumlah bidang, misalnya pembangunan ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan ekosistem kendaraan energi baru, yang “sejalan dengan tren pembangunan China yang berfokus pada kualitas tinggi dan hal-hal baru.”

Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk China Djauhari Oratmangun secara terperinci menjelaskan situasi politik, termasuk pemilu Indonesia yang baru saja dilaksanakan dengan sukses, serta pembangunan Indonesia pada 2024, dengan menyatakan pengentasan kemiskinan, pembangunan rantai industri hilir, transisi energi baru, dan peningkatan pendidikan kejuruan menjadi beberapa aspek dari poin pentingnya.

Djauhari juga menceritakan berbagai keberhasilan proyek kerja sama Indonesia dengan China termasuk Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang sudah melayani sekitar 2,5 juta perjalanan penumpang dan banyaknya merek kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) China yang laris manis di Indonesia.

Dubes RI itu menyatakan bahwa China sebagai mitra dagang terbesar sekaligus salah satu sumber investasi asing terpenting Indonesia, akan terus berperan penting bagi Indonesia yang sedang berjuang mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurut Djauhari, pembangunan IKN, kemungkinan perpanjangan KCJB, peningkatan beberapa kawasan industri, serta pembangunan lebih lanjut ekosistem energi baru, menyuguhkankan peluang emas bagi investasi China, yang juga sejalan dengan tren pembangunan China yang berfokus pada kualitas tinggi dan hal-hal baru.

“Kami juga mengharapkan agar kerja sama terus dilaksanakan di bidang eksplorasi rantai industri hilir, ketahanan pangan, pertanian dan perikanan, serta manufaktur, yang akan menemukan cara inovatif untuk bersama-sama mengatasi berbagai tantangan saat ini,” kata Djauhari.

KBRI juga sempat mempromosikan beberapa destinasi pariwisata di Indonesia kepada kalangan wisatawan China, terutama sejumlah pantai pesisir dan gunung berapi di luar Bali, mengingat Bali sudah cukup tersohor di China dan objek wisata di banyak tempat lain di Indonesia yang tidak kalah dari Bali dan potensi pariwisatanya masih harus dimanfaatkan.

Selain itu, sebuah laporan mengenai ringkasan situasi dan lingkungan investasi Indonesia juga dirilis pada kesempatan yang sama.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan