Banner

Pegiat ekonomi keumatan apresiasi pembentukan ‘Koperasi Demi Umat’

Pegiat ekonomi keumatan Andi YH Djuwaeli (Foto: Istimewa)

Serang, Banten (Indonesia Window) – Pegiat ekonomi keumatan Andi YH Djuwaeli mengapresiasi serta menyatakan bersyukur dan mendukung terbentuknya Koperasi Pemberdayaan Ekonomi Umat yang kemudian disebut Koperasi Demi Umat pada 12 Juli 2021, bertepatan dengan hari lahirnya Koperasi Nasional yang ke-74.

“Saya bersyukur dan mendukung lahirnya Koperasi Demi Umat karena bertujuan mulia, yakni mengangkat ekonomi umat dari keterpurukan ekonomi, khususnya di masa pandemi  saat ini, dan terbentuknya koperasi itu juga merupakan momentum untuk menaikkan kelas UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah),” katanya di Serang, Banten, Selasa.

Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI (Majelis Ulama Indonesia) itu mengemukakan keterangan tersebut ketika diminta komentar sehubungan terbentuknya Koperasi Demi Umat yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh muda dari berbagai Ormas Islam yang ada di Indonesia.

Menurut Andi, koperasi adalah soko guru perekonomian bangsa dan para pendiri Koperasi Demi Umat ingin mengembalikan konsep koperasi sesuai niat dasar founding fathers (para pendiri) negara ini, yakni membangun ekonomi secara berjamaah tanpa melihat suku, agama, ras dan antar golongan.

“Dalam kaitan ini, membangkitkan koperasi kepada semangat founding fathers adalah sama dengan menerapkan nilai-nilai ekonomi syariah di dalam implementasinya,” kata kader muda Mathla’ul Anwar tersebut.

Sebelumnya Ketua Koperasi Demi Umat Ir. KH. Nuruzzaman menyatakan, solusi konkrit dan peta jalan agar umat bangkit dari keterpurukan ekonomi pada saat ini adalah berjamaah dan saling menolong antaranak bangsa dalam wadah koperasi.

Kader Al-Ittihadiyah itu juga mengingatkan, menjalankan koperasi harus berpihak kepada rakyat serta tidak seperti menjalankan korporasi kapitalis, di mana pemilik modal adalah pihak yang paling berkuasa serta ingin terus menerus berkuasa.

Dalam kaitan itu pula, menurut dia, pihaknya telah mempersiapkan sistem pelatihan dan pembinaan intensif untuk anggota/UMKM. UMKM itu sendiri merupakan kelompok usaha dengan jumlah paling banyak di Indonesia.

Selain itu Koperasi Demi Umat akan menggandeng Kementerian Koperasi dan UMKM, sehingga diharapkan dapat menjadi koperasi berskala besar, bahkan diperhitungkan di dalam International Cooperative Alliance (ICA) atau Aliansi Koperasi Internasional.

ICA itu sendiri adalah salah satu organisasi non-pemerintah tertua (didirikan di Inggris pada 19 Agustus 1895) dan terbesar karena secara keseluruhan memiliki 1,2 miliar anggota koperasi di 118 negara di seluruh dunia.

Di sisi lain Koperasi Demi Umat juga akan bersinergi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Istiqlal Indonesia Halal Center (IIHC), dan Halal Center Cinta Indonesia (HCCI).

Nuruzzaman juga menjelaskan, para pendiri Koperasi Demi Umat telah melakukan silaturahim dan membangun aliansi strategis dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Kamar Dagang dan Indsutri (Kadin) Indonesia.

Aliansi strategis dimaksud, menurut dia, juga akan dilakukan dengan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren), Induk Koperasi Pesantren (Inkopontren), Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP), Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah), dan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR).

Sementara itu konsep dan mindset (pola pikir) shadaqah yang mengalahkan riba siap menjadi platform gerakan, dan gerakan berkoperasi ini akan mengembalikan kedaulatan rakyat sebagai pemilik industri dari hulu ke hilir di negerinya sendiri.

“Dalam kaitan ini, berdirinya Koperasi Demi Umat diharapkan menjadi titik tolak kebangkitan ekonomi rakyat di tengah keadaan serba darurat saat ini,” kata Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan