Banner

PDB Taiwan tumbuh, peluang kerja sama dengan Indonesia meningkat di tengah pandemik

Webminar bertema “Prospek Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Taiwan dan Indonesia di Era COVID-19 dan di Masa Depan”, diselenggarakan oleh Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Jakarta pada Kamis (27/8/2020). (Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei-TETO)

Jakarta (Indonesia Window) – Selama pandemik COVID-19 Taiwan tidak menerapkan pembatasan kegiatan ekonomi dan sosial berskala besar, sehingga dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi saat negara-negara lain di dunia mengalami penurunan.

Selama pandemik, Pemerintah Taiwan juga secara aktif mensubsidi konsumsi masyarakat dan membantu keberlangsungan operasional industri, jelas Wakil Perwakilan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO), Peter Lan, pada webinar bertema “Prospek Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Taiwan dan Indonesia di Era COVID-19 dan di Masa Depan” yang diselenggarakan oleh TETO di Jakarta pada Kamis.

Dengan kondisi tersebut, Indonesia dan Taiwan masih berpeluang meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan di tengah pandemik yang telah melumpuhkan sebagian besar aktivitas masyarakat di dunia.

Data resmi perekonomian pada kuartal pertama tahun 2020 menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Taiwan mengalami pertumbuhan sebesar 1,54 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

Kinerja Taiwan ini, sangat mengesankan dibandingkan dengan pertumbuhan PDB negatif di banyak negara Asia yang terdampak pandemik COVID-19.

Banner

Taiwan mendapat pujian dari berbagai komunitas internasional sebagai model yang berhasil menghadapi pandemik.

Di bawah Kebijakan Baru ke Arah Selatan (New Southbound Policy) dari Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, kerja sama ekonomi, perdagangan, dan industri internasional terus dipromosikan.

Prospek kerja sama ekonomi dan industri perdagangan antara Taiwan dan Indonesia sangat menjanjikan.

Kedua pihak diharapkan terus memperkuat dan mengembangkan peluang bisnis guna menciptakan kondisi yang saling menguntungkan.

Hasil webinar tersebut diharapkan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan dalam memulihkan industri dan pembangunan ekonomi Taiwan dan Indonesia, dan berkontribusi lebih pada kemakmuran dan stabilitas regional.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan