Israel klaim telah tangkap “teroris senior” di Tepi Barat

Pasukan keamanan Israel menangkap seorang militan senior di Nablus, Tepi Barat, menurut pernyataan gabungan yang dikeluarkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF).
Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Pasukan keamanan Israel menangkap seorang militan senior di Nablus, Tepi Barat, menurut pernyataan gabungan yang dikeluarkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF), seperti disampaikan Badan Keamanan Israel (Israel Security Agency/ISA) dan Kepolisian Israel pada Rabu (9/4).
Pernyataan itu menyebutkan bahwa dalam operasi antiterorisme yang dilakukan pada Selasa (8/4) malam waktu setempat, pasukan polisi khusus menangkap Muhammad Bana, “seorang teroris senior dalam jaringan teroris Sarang Singa (Lion’s Den) yang telah dilumpuhkan,” dan sejumlah senjata telah disita.

Disebutkan bahwa saat akan ditangkap, Bana, yang dipersenjatai dengan senapan M-16 dan granat semprot, berusaha melarikan diri dan akhirnya ditembak pada bagian kaki.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa dia terlibat dalam aksi penembakan dan serangan bom terhadap pasukan keamanan di Tepi Barat dan telah merencanakan sejumlah serangan lainnya.
Selain itu, Unit Duvdevan IDF menangkap Khalil Hanbali, “yang menjadi buronan pasukan keamanan karena keterlibatannya dalam aktivitas teroris,” menurut pernyataan itu.
Dia terlibat dalam serangan penembakan terhadap tentara IDF, berperan sebagai pemasok senjata utama, serta berusaha merencanakan serangan tambahan, imbuh pernyataan tersebut.

Pasukan keamanan Israel belakangan ini sering melakukan operasi keamanan di Tepi Barat.
Sebelumnya pada hari yang sama, IDF mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukannya menghancurkan rumah di Tepi Barat milik seorang warga Palestina yang terbunuh, yang sebelumnya menembak mati seorang tentara Israel pada 22 Maret.
Warga Palestina bernama Mujahid Mansour itu menembaki sebuah mobil van penumpang di salah satu persimpangan di sebelah barat Ramallah, menyebabkan kerusakan namun tidak menimbulkan korban jiwa, kemudian melarikan diri dari tempat kejadian, menurut pernyataan tersebut.
Selama pengejaran yang berlangsung sekitar lima jam, seorang tentara Israel terbunuh dan enam pejuang Israel lainnya terluka. Mansour akhirnya tewas akibat rudal yang ditembakkan dari sebuah helikopter tempur.

Israel merebut Yerusalem Timur beserta wilayah lainnya di Tepi Barat dalam Perang Enam Hari pada 1967. Di bawah hukum internasional, Yerusalem Timur dianggap sebagai wilayah Palestina yang diduduki, dan pencaplokan oleh Israel dianggap ilegal.
Laporan: Redaksi