Banner

Pameran handicraft di Jepang tersebut akan dikunjungi oleh sekitar 300.000 orang per hari.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Jepang akan melaksanakan pameran handicraft atau kerajinan tangan secara akbar pada 4 – 6 September 2024.

Pihak panitia, mengundang para pebisnis UKM (Usaha Kecil Menengah) dari Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam pameran tersebut dengan harapan agar produk UKM Indonesia dapat dikenal di Jepang, kata CEO Office Promosi Ltd. Japan, Richard Susilo, dalam siaran pers yang diterima IMBCNEWS di Jakarta, Rabu.

Richard mengatakatakan, pameran Gift Show ke 98 di Tokyo ini, merupakan pameran terbesar keempat di Jepang setelah Tokyo Motor Show.

Jumlah pengunjung per hari ke pameran handicraft di Jepang tersebut diperkirakan sekitar 300.000 orang.

Banner

Para pengusaha dari Indonesia yang mau berpartisipasi dalam pamerankegiatan tersebut, bukan hanya akan mendapatkan keuntungan, tetapi juga secara bertahap akan mengenalkan produk UKM Indonesia yang harganya murah, dan mutunya tidak kalah dengan produk negara lain seperti Jepang misalnya.

Richard juga mengatakan, ada kelebihan ikut PJ Handicraft, pertama uang sewa booth 3x3x3 meter dapat dibagi lima orang sehinga tiap UMKM dari Indonesia merasa ringan hanya sekitar 90.200 yen atau sekitar sembilan juta rupiah.

Biaya sewa satu booth sekitar 45 juta rupaiah atau setara 451.000 yen. Dengan demikian, jika satu booth dibagi lima UKM atau enam misalnya akan lebih ringan.

Ia juga mengatakan, jika para UKM mau ikut pameran, uang deposito dapat dikirim paling lambat 31 Maret 2024, dan calon partisipan untuk dapat kontak via email: promosijp@gmail.com

Ia juga menyebutkan, pendaftaran sesunguhnya sudah dibuka awal tahun ini, tepatnya 31 Desember tahun 2023.

Handicraft Indonesia ke Tokyo pada selama tiga hari pada September 2024 bermanfaat bagi para pebisnis atau UKM Indonesia, karena para peserta pameran di Jepang yang telah lolos dan akan lolos juga jika mereka ikut pameran di negara lain, seperti Eropa atau Amerika.

Banner

“Standar yang diterapkan di Jepang cukup tinggi, oleh karena itu, jika sudah pernah ikut pameran di Jepang dipastikan akan mengalami kemudahan jika ikut pameran di tempat lain,” katanya menegaskan.

Richard juga merinci soal peserta yang boleh ikut. Semua UMKM Indonesia baik yang berlokasi di Indonesia maupun di mana pun berada (misalnya ada di Jepang juga boleh).

Tetapi ia menyarankan, produk yang perlu dijual sebaiknya jangan produk besar seperti kursi tau meja karena sulit menjualnya.

“Jadi bisa memamerkan misalnya aksesori slilver atau emas, saputangan bordir, kain batik, kerajinan tangan kecil seperti taplak gelas/makanan, dan sebagainya,” katanya seraya menambahkan, Jepang itu termasuk wilayah yang kecil, berbeda dengan Indonesia.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan