Operasi kereta levitasi magnetik (magnetic-levitation/maglev) terakhir di Berlin berakhir dengan reunifikasi Jerman pada 1991.
Berlin, Jerman (Xinhua) – Pemerintah kota Berlin, Jerman, berencana menguji coba kereta levitasi magnetik (magnetic-levitation/maglev) untuk angkutan penumpang dan barang, seperti dilansir media lokal pada Senin (20/11). Transportasi jenis ini terakhir digunakan di ibu kota itu lebih dari 30 tahun lalu.
Proyek percontohan sepanjang lima kilometer ini diperkirakan akan menelan biaya hingga 85 juta euro, lapor surat kabar Tagesspiegel dan Berliner Morgenpost.
Menurut Dirk Stettner, ketua kelompok parlemen Christian Democratic Union (CDU) di Berlin, pembangunan kereta maglev akan relatif murah dan dapat direalisasikan jauh lebih cepat dibandingkan jalur kereta bawah tanah. Mengingat kurangnya pekerja terampil, keuntungan lainnya adalah kereta ini dapat dioperasikan tanpa masinis.
Senator Berlin untuk Mobilitas Manja Schreiner mengatakan bahwa kita harus “memikirkan setiap bentuk transportasi di kota yang sedang berkembang.” Kereta maglev adalah “proyek inovatif untuk masa depan”, katanya kepada media lokal.
Tanggal dan rute pasti implementasinya belum ditetapkan. Setelah operasi kereta maglev terakhir di Berlin berakhir dengan reunifikasi Jerman pada 1991, CDU telah berkampanye selama bertahun-tahun untuk memperkenalkan kembali maglev, yang bertujuan untuk menghubungkan Bandar Udara Brandenburg di ibu kota.
Pada 1990-an dan awal 2000-an, beberapa proyek diluncurkan di Jerman untuk koneksi kereta maglev cepat pada rute-rute utama, seperti Berlin-Hamburg, namun semua rencana ini dibatalkan.
*1 euro = 16.839 rupiah
Laporan: Redaksi