Okupansi kereta cepat Whoosh terus terjaga di level 60 hingga 70 persen di luar jam sibuk, dan 80 hingga 100 persen pada jam sibuk pagi dan sore hari, dengan karakteristik penumpang yang beragam, mulai dari wisatawan, pelajar, pebisnis, perorangan, hingga penumpang rombongan.
Jakarta (Xinhua) – Jumlah penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), atau Whoosh, telah mencapai 2,6 juta orang pada paruh pertama (H1) tahun ini, dengan peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada bulan lalu di tengah momentum libur panjang sekolah.
Dengan capaian ini, kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu terhitung telah melayani hampir 4 juta penumpang sejak beroperasi secara komersial pada pertengahan Oktober tahun lalu.
Rata-rata volume penumpang bulanan pada H1 tahun ini mencapai 443.000 penumpang, dengan puncaknya terjadi pada bulan lalu yang membukukan total 535 ribu penumpang. Rata-rata penumpang harian juga terus meningkat mencapai 17,8 ribu penumpang per hari pada Juni lalu.
GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa menyebut bahwa peningkatan jumlah penumpang ini terjadi berkat kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh dari waktu ke waktu terhadap transportasi baru berteknologi canggih tersebut.
“Selain itu, adanya momen libur lebaran, long weekend, dan libur sekolah juga menjadi salah satu faktor pendukung“, ujar Eva dalam keterangan resminya.
Menurut Eva, okupansi Whoosh juga terus terjaga di level 60 hingga 70 persen di luar jam sibuk, dan 80 hingga 100 persen pada jam sibuk pagi dan sore hari. Karakteristik penumpang juga beragam, mulai dari wisatawan, pelajar, pebisnis, perorangan, hingga penumpang rombongan.
Laporan: Redaksi