Banner

Kereta cepat Whoosh angkut 2,6 juta penumpang pada H1 2024

Para penumpang mengantre untuk melakukan check-in dengan memasukkan tiket mereka di Stasiun Halim di Jakarta pada 17 Juni 2024. (Xinhua/Xu Qin)

Okupansi kereta cepat Whoosh terus terjaga di level 60 hingga 70 persen di luar jam sibuk, dan 80 hingga 100 persen pada jam sibuk pagi dan sore hari, dengan karakteristik penumpang yang beragam, mulai dari wisatawan, pelajar, pebisnis, perorangan, hingga penumpang rombongan.

 

Jakarta (Xinhua) – Jumlah penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), atau Whoosh, telah mencapai 2,6 juta orang pada paruh pertama (H1) tahun ini, dengan peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada bulan lalu di tengah momentum libur panjang sekolah.

Dengan capaian ini, kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu terhitung telah melayani hampir 4 juta penumpang sejak beroperasi secara komersial pada pertengahan Oktober tahun lalu.

Rata-rata volume penumpang bulanan pada H1 tahun ini mencapai 443.000 penumpang, dengan puncaknya terjadi pada bulan lalu yang membukukan total 535 ribu penumpang. Rata-rata penumpang harian juga terus meningkat mencapai 17,8 ribu penumpang per hari pada Juni lalu.

Okupansi kereta cepat Whoosh
Para penumpang berpose untuk difoto dengan rangkaian kereta electric multiple unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di peron Stasiun Halim di Jakarta pada 17 April 2024. KCJB pada Rabu (17/4) menandai enam bulan masa pengoperasiannya dengan catatan 2,56 juta penumpang yang telah diangkut, demikian disampaikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), sebuah konsorsium perusahaan patungan antara badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia dan China yang membangun dan mengelola KCJB. (Xinhua/Xu Qin)

GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa menyebut bahwa peningkatan jumlah penumpang ini terjadi berkat kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh dari waktu ke waktu terhadap transportasi baru berteknologi canggih tersebut.

Banner

“Selain itu, adanya momen libur lebaran, long weekend, dan libur sekolah juga menjadi salah satu faktor pendukung“, ujar Eva dalam keterangan resminya.

Menurut Eva, okupansi Whoosh juga terus terjaga di level 60 hingga 70 persen di luar jam sibuk, dan 80 hingga 100 persen pada jam sibuk pagi dan sore hari. Karakteristik penumpang juga beragam, mulai dari wisatawan, pelajar, pebisnis, perorangan, hingga penumpang rombongan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan