Jakarta (Indonesia Window) – Para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berbasis di Jeddah, Arab Saudi sepakat untuk menyiapkan dana bantuan kemanusiaan bagi Afghanistan dalam kemitraan dengan aktor internasional lainnya.
Komunike terakhir pertemuan para menlu OKI yang diadakan di Islamabad, Pakistan pada Ahad (19/12), meminta Bank Pembangunan Islam (IsDB) untuk mempercepat pengoperasian Dana Perwalian Kemanusiaan pada kuartal pertama tahun depan.
Pernyataan tersebut juga menyerukan negara-negara anggota OKI, lembaga keuangan Islam, donor dan mitra internasional lainnya untuk menyatakan janji mereka kepada IMF (Dana Moneter Interasional), dan memberikan bantuan kemanusiaan, mencairkan aset keuangan ke Afghanistan guna mencegah keruntuhan ekonomi dan membantu menghidupkan kembali kegiatan ekonomi di negara ini.
Menurut pernyataan itu, OKI akan meluncurkan proses bersama dengan organisasi PBB terkait guna mengembangkan peta jalan dalam memobilisasi saluran keuangan dan perbankan untuk melanjutkan likuiditas dan menjamin aliran bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.
OKI juga akan meluncurkan program untuk memastikan keamanan pangan bagi rakyat Afghanistan dan menunjuk utusan khusus OKI untuk mengoordinasikan upaya bantuan bagi Afghanistan.
Pertemuan para menlu OKI menekankan pentingnya memerangi terorisme di Afghanistan dan memastikan bahwa wilayah tersebut tidak digunakan sebagai platform atau tempat berlindung kelompok atau organisasi teroris mana pun.
Pertemuan tersebut menyerukan Afghanistan untuk mengambil langkah nyata terhadap semua organisasi teroris, terutama Al-Qaeda, ISIS dan kelompok afiliasinya, Gerakan Pembebasan Turkmenistan, dan gerakan Taliban Pakistan.
OKI juga menekankan bahwa perdamaian, keamanan dan stabilitas di Afghanistan juga akan berkontribusi pada kembalinya semua pengungsi Afghanistan dengan selamat.
Pertemuan itu meminta pihak berwenang Afghanistan untuk menggambar peta jalan guna meningkatkan partisipasi semua warga Afghanistan, terutama perempuan, untuk berpartisipasi dalam semua aspek kehidupan di Afghanistan.
Pertemuan luar biasa dengan suara bulat mengadopsi ‘Deklarasi Islamabad’ mengutuk tindakan kolonial ilegal yang dilakukan oleh Israel di wilayah Palestina yang diduduki, menyatakan bahwa tindakan Israel adalah ilegal dan batal, dan bahwa OKI tidak mengakui perubahan yang mempengaruhi paralel pra-1967, terutama di Al Quds.
Pertemuan tersebut meminta masyarakat internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB, untuk meminta pertanggungjawaban pendudukan Israel atas pelanggarannya, dan mengambil semua tindakan yang diperlukan, termasuk menjatuhkan sanksi kepada Israel untuk menghentikan pelanggaran ini.
Pernyataan terakhir juga mengutuk serangan berulang-ulang oleh otoritas pendudukan Israel di Masjid Al-Aqsa dan upaya terus-menerus untuk mengubah status quo historis dan hukum dengan dalih agama palsu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi memuji keputusan yang diambil oleh pertemuan luar biasa ke-7 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang diadakan di Islamabad atas inisiatif Arab Saudi.
Dia menambahkan bahwa Afghanistan sangat membutuhkan obat-obatan dan makanan, menegaskan bahwa sekolah-sekolah di Afghanistan hanya dapat berfungsi jika pemerintah Afghanistan memiliki sumber daya untuk membayar gaji.
Laporan: Redaksi