Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) – Penjaga pantai Maroko telah membantu lebih dari 300 migran yang mengalami kesulitan naik kapal sejak Jumat pekan lalu, kantor berita resmi MAP melaporkan pada Senin (15/11).

Sebagian besar dari 331 migran berasal dari Afrika sub-Sahara, kata MAP, mengutip sumber militer.

Meskipun kontrol telah ditingkatkan, keberangkatan migran dari pantai Maroko telah meningkat akhir-akhir ini.

Daratan Spanyol hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari Maroko. Lebih jauh ke selatan di sepanjang pantai Sahara Barat yang dikuasai Maroko, yang menjadi tujuan para migran biasanya adalah Kepulauan Canary Spanyol.

Para penumpang menerima pertolongan pertama di atas unit angkatan laut “sebelum dibawa ke pelabuhan terdekat, kemudian diserahkan ke polisi untuk prosedur administrasi biasa,” kata sumber yang dikutip MAP.

Pada hari Senin (15/11), dua migran ditemukan tewas di antara sekitar 40 orang di kapal yang hanyut di lepas pantai pulau Gran Canaria, kata penjaga pantai Spanyol kepada AFP.

Antara Januari dan Oktober, total 32.713 migran tiba di Spanyol melalui laut, meningkat lebih dari 24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, menurut angka Kementerian Dalam Negeri Spanyol.

Hingga akhir September ada 1.025 kematian dalam perjalanan migran ke Spanyol, menjadikan tahun ini yang paling mematikan, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

Negara-negara Afrika Utara lainnya, seperti Tunisia dan Libya, juga merupakan titik keberangkatan migran utama ke Eropa.

Sumber: Saudi Gazette

Laporan: Raihana Radhwa

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan