Ngarai Angsai di Qinghai memiliki kondisi iklim dan geografis yang unik, menjadikannya habitat yang baik bagi sejumlah spesies langka, seperti macan tutul salju, beruang biru Tibet, lynx, dan rusa bibir putih.
Yushu, China (Xinhua) – Gecho Chopee bekerja sebagai penjaga ekologis di Taman Nasional Sanjiangyuan. Dirinya bertanggung jawab untuk berpatroli di seksi Ngarai Angsai di Provinsi Qinghai.
Kondisi iklim dan geografis yang unik menciptakan ekosistem yang beragam di Ngarai Angsai, menjadikannya habitat yang baik bagi sejumlah spesies langka, seperti macan tutul salju, beruang biru Tibet, lynx, dan rusa bibir putih.
Sebelum 2005, macan tutul salju jarang terlihat di Ngarai Angsai.
Melalui serangkaian upaya perlindungan lingkungan yang berkelanjutan, jumlah macan tutul salju di ngarai itu meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Perbaikan lingkungan ekologis membuat macan tutul salju hidup lebih baik, begitu pula dengan keluarga penggembala.
Sejak 2018, pemerintah setempat menyediakan satu posisi penjaga ekologis untuk setiap keluarga penggembala di kawasan ngarai itu, yang memberikan mereka penghasilan bulanan sebesar 1.800 yuan.
Pada 2019, Kota Angsai diberi wewenang oleh Taman Nasional Sanjiangyuan untuk menjadi percontohan layanan wisata waralaba. Para penggembala yang telah hidup menggembala selama beberapa generasi menjadi ‘resepsionis’ yang mengarahkan pengunjung untuk menikmati pemandangan alam, mengamati hewan liar, serta merasakan kehidupan di daerah pedesaan.
“Saya mencintai pekerjaan saya, dan melakukannya membuat saya merasa berkontribusi bagi kampung halaman saya,” ujar Gecho Chopee.
*1 yuan = 2.203 rupiah
Laporan: Redaksi